Kasus Penganiayaan Mahasiswi oleh Istri Driver Ojol Berakhir Damai
loading...
Mahasiswi AP mencabut laporannya terkait kasus penganiayaan yang dilakukan oleh istri driver ojek online. Foto: Dok/MPI
A
A
A
JAKARTA - Dugaan kasus penganiayaan yang dialami mahasiswi berinisial AP di depan indekosnya, kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berakhir damai. Kata damai itu setelah AP dipertemukan dalam mediasi dengan istri driver ojek online (ojol), EM di Polsek Pesanggrahan.
"Sudah ngobrol mediasi panjang lebar segala macam, terus akhirnya bikin kesepakatan bersama bahwasanya saya cabut laporannya," ujar AP saat dikonfirmasi, Kamis (29/9/2022).
Menurutnya, dugaan kasus penganiayaan yang dialaminya itu kini telah diselesaikan secara damai. Keluarga terduga pelaku juga berjanji, istri driver ojol itu bakal diberikan bimbingan ke psikiater guna menstabilkan psikologisnya agar tak mengulangi perbuatannya.
"Alasannya pelaku dikira mantan pacar suaminya. Tapi kan dia datang beberapa kali, yang pertama dia bilangnnya kesellah, segala macam. Terus yang ini baru lagi, bilangnya gitu," tuturnya.
Dia menambahkan, meski alasan pelaku melakukan aksi penganiayaannya berbeda-beda, akhirnya dia tetap menerima dan memaafkannya. Dia juga tak terlalu merasa trauma atas insiden yang dialaminya tersebut lantaran pascapulang kuliah dia tetap masih menggunakan kendaraan umum atau ojol sebagaimana biasanya.
"Sudah ngobrol mediasi panjang lebar segala macam, terus akhirnya bikin kesepakatan bersama bahwasanya saya cabut laporannya," ujar AP saat dikonfirmasi, Kamis (29/9/2022).
Menurutnya, dugaan kasus penganiayaan yang dialaminya itu kini telah diselesaikan secara damai. Keluarga terduga pelaku juga berjanji, istri driver ojol itu bakal diberikan bimbingan ke psikiater guna menstabilkan psikologisnya agar tak mengulangi perbuatannya.
"Alasannya pelaku dikira mantan pacar suaminya. Tapi kan dia datang beberapa kali, yang pertama dia bilangnnya kesellah, segala macam. Terus yang ini baru lagi, bilangnya gitu," tuturnya.
Dia menambahkan, meski alasan pelaku melakukan aksi penganiayaannya berbeda-beda, akhirnya dia tetap menerima dan memaafkannya. Dia juga tak terlalu merasa trauma atas insiden yang dialaminya tersebut lantaran pascapulang kuliah dia tetap masih menggunakan kendaraan umum atau ojol sebagaimana biasanya.
(mhd)
Explore More