Atasi Masalah Sampah yang Kian Memprihatinkan, Perlu Kolaborasi Semua Pihak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Uni Eropa bersama World Cleanup Day terus mengampanyekan aksi peduli sampah guna mengatasi perubahan iklim. Kondisi lingkungan semakin memprihatinkan, mulai dari naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global, hingga penumpukan sampah baik di darat maupun di lautan.
"Dalam mengatasi perubahan iklim ini diperlukan kolaborasi antarpihak. Oleh karena itu, kami terus menjangkau masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda untuk turut berpartisipasi dalam aksi iklim,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2022).
Vincent Piket percaya bahwa selain memberikan dampak baik bagi lingkungan, aksi untuk iklim juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terlebih permasalahan sampah menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Indonesia sempat menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia pada tahun 2020.
Dalam rangka merayakan hari bersih-bersih sedunia, World Cleanup Day bersama dengan Uni Eropa, baru-baru ini mengadakan kegiatan joging sembari memungut sampah (plogging) yang berlokasi di Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu, 18 September 2022.
World Cleanup Day merupakan aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak dalam satu hari dan sampai saat ini terhitung bersama kurang lebih 191 negara di dunia. Aksi ini dilaksanakan serentak setiap 17 September di seluruh dunia.
Gerakan World Cleanup Day diperkenalkan oleh Let’s Do It! Indonesia setelah Let’s Do It! Asia Conference di Cebu, Filipina. Tahun 2018 merupakan awal mula gerakan ini terlaksana di Indonesia.
Leader World Cleanup Day Indonesia Andy Bahari mengatakan, untuk menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, seluruh pihak perlu terlibat dan berjalan bersama di dalamnya.
"Pemerintah, perusahaan, media, akademisi, hingga masyarakat diharapkan dapat menciptakan keselarasan agar akselerasi penuntasan isu persampahan di Indonesia bisa tercapai,” kata Andy.
Mengangkat tema “Plogging in the City”, masyarakat secara bersama-sama membersihkan area Bundaran HI hingga Menara Astra sembari berolahraga. Selain plogging, masyarakat bersama dengan para komunitas yang ikut serta juga melakukan campaign parade atau pawai kampanye dengan rute yang sama.
Kegiatan ini bertepatan pula dengan Pekan Diplomasi Iklim (Climate Diplomacy Week) di Indonesia yang diselenggarakan oleh Uni Eropa. Pada pembukaan acara, Duta Besar Vincent Piket menyampaikan pesan melalui video bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global terbesar untuk saat ini.
Berbagai dampak perubahan iklim telah dirasakan manusia setiap harinya dan terjadi di seluruh penjuru dunia. Aksi Plogging in the City diramaikan oleh beberapa komunitas, di antaranya Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Jakarta Osoji Club, dan Penjaga Laut.
Bersama masyarakat umum, perwakilan komunitas tersebut turut serta mengikuti aksi plogging maupun pawai kampanye yang menyuarakan mengenai menjaga bumi dengan mengurangi sampah di dunia.
Aksi pawai kampanye cukup mencuri perhatian publik terkait betapa pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini sejalan dengan salah satu misi World Cleanup Day, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu persampahan.
Tidak hanya poster dan sign yang menyuarakan untuk menjaga bumi, tetapi juga “Naga Plastik”, yaitu patung naga yang terbuat dari kumpulan sampah plastik sekali pakai ikut turut serta berkeliling memeriahkan suasana pawai.
Aksi ini turut dimeriahkan oleh para model yang mengenakan kostum karnaval yang terbuat dari sampah plastik sekali pakai. Kostum karnaval ini dibuat dengan sangat kreatif oleh Sahabat Sampah Bekasi.
Kurang lebih sebanyak 300 orang telah mengikuti aksi Plogging in the City. Sampah-sampah yang dikumpulkan selanjutnya ditimbang untuk diolah. World Cleanup Day Indonesia bekerja sama dengan Plustik untuk proses penimbangan dan pengolahan sampah yang telah terkumpul.
Berdasarkan data yang diperoleh Plustik, terhitung sebanyak 165,92 kg sampah terkumpul dari para peserta plogging yang dimulai dari pukul 6.00 hingga 10.00 WIB. Sampah tersebut akan diolah menjadi sesuatu tanpa dipilah.
Pada titik akhir plogging dan pawai kampanye yang berlokasi di depan Menara Astra, para peserta menyimak pesan yang disampaikan oleh Leader World Cleanup Day Indonesia Andy Bahari.
Turut tampil Annisa Intan, Koordinator Knowledge dari World Cleanup Day Indonesia bersama Shendy dari Indorelawan yang menghibur para peserta aksi plogging dan pawai kampanye.
Lihat Juga: Duren Mekar Depok Buka Sayembara, Warga yang Tangkap Pembuang Sampah Diberi Hadiah Rp250 Ribu
"Dalam mengatasi perubahan iklim ini diperlukan kolaborasi antarpihak. Oleh karena itu, kami terus menjangkau masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda untuk turut berpartisipasi dalam aksi iklim,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2022).
Vincent Piket percaya bahwa selain memberikan dampak baik bagi lingkungan, aksi untuk iklim juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terlebih permasalahan sampah menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Indonesia sempat menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia pada tahun 2020.
Dalam rangka merayakan hari bersih-bersih sedunia, World Cleanup Day bersama dengan Uni Eropa, baru-baru ini mengadakan kegiatan joging sembari memungut sampah (plogging) yang berlokasi di Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu, 18 September 2022.
World Cleanup Day merupakan aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak dalam satu hari dan sampai saat ini terhitung bersama kurang lebih 191 negara di dunia. Aksi ini dilaksanakan serentak setiap 17 September di seluruh dunia.
Gerakan World Cleanup Day diperkenalkan oleh Let’s Do It! Indonesia setelah Let’s Do It! Asia Conference di Cebu, Filipina. Tahun 2018 merupakan awal mula gerakan ini terlaksana di Indonesia.
Leader World Cleanup Day Indonesia Andy Bahari mengatakan, untuk menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, seluruh pihak perlu terlibat dan berjalan bersama di dalamnya.
"Pemerintah, perusahaan, media, akademisi, hingga masyarakat diharapkan dapat menciptakan keselarasan agar akselerasi penuntasan isu persampahan di Indonesia bisa tercapai,” kata Andy.
Mengangkat tema “Plogging in the City”, masyarakat secara bersama-sama membersihkan area Bundaran HI hingga Menara Astra sembari berolahraga. Selain plogging, masyarakat bersama dengan para komunitas yang ikut serta juga melakukan campaign parade atau pawai kampanye dengan rute yang sama.
Kegiatan ini bertepatan pula dengan Pekan Diplomasi Iklim (Climate Diplomacy Week) di Indonesia yang diselenggarakan oleh Uni Eropa. Pada pembukaan acara, Duta Besar Vincent Piket menyampaikan pesan melalui video bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global terbesar untuk saat ini.
Berbagai dampak perubahan iklim telah dirasakan manusia setiap harinya dan terjadi di seluruh penjuru dunia. Aksi Plogging in the City diramaikan oleh beberapa komunitas, di antaranya Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Jakarta Osoji Club, dan Penjaga Laut.
Bersama masyarakat umum, perwakilan komunitas tersebut turut serta mengikuti aksi plogging maupun pawai kampanye yang menyuarakan mengenai menjaga bumi dengan mengurangi sampah di dunia.
Aksi pawai kampanye cukup mencuri perhatian publik terkait betapa pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini sejalan dengan salah satu misi World Cleanup Day, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu persampahan.
Tidak hanya poster dan sign yang menyuarakan untuk menjaga bumi, tetapi juga “Naga Plastik”, yaitu patung naga yang terbuat dari kumpulan sampah plastik sekali pakai ikut turut serta berkeliling memeriahkan suasana pawai.
Aksi ini turut dimeriahkan oleh para model yang mengenakan kostum karnaval yang terbuat dari sampah plastik sekali pakai. Kostum karnaval ini dibuat dengan sangat kreatif oleh Sahabat Sampah Bekasi.
Kurang lebih sebanyak 300 orang telah mengikuti aksi Plogging in the City. Sampah-sampah yang dikumpulkan selanjutnya ditimbang untuk diolah. World Cleanup Day Indonesia bekerja sama dengan Plustik untuk proses penimbangan dan pengolahan sampah yang telah terkumpul.
Berdasarkan data yang diperoleh Plustik, terhitung sebanyak 165,92 kg sampah terkumpul dari para peserta plogging yang dimulai dari pukul 6.00 hingga 10.00 WIB. Sampah tersebut akan diolah menjadi sesuatu tanpa dipilah.
Pada titik akhir plogging dan pawai kampanye yang berlokasi di depan Menara Astra, para peserta menyimak pesan yang disampaikan oleh Leader World Cleanup Day Indonesia Andy Bahari.
Turut tampil Annisa Intan, Koordinator Knowledge dari World Cleanup Day Indonesia bersama Shendy dari Indorelawan yang menghibur para peserta aksi plogging dan pawai kampanye.
Lihat Juga: Duren Mekar Depok Buka Sayembara, Warga yang Tangkap Pembuang Sampah Diberi Hadiah Rp250 Ribu
(thm)