Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Imbas Demo Tolak Kenaikan BBM, Polisi Blokade Jalan Gatot Subroto Menuju Slipi
loading...
Ditlantas Polda Metro Jaya memblokade Jalan Gatot Soebroto menuju arah Slipi terkait adanya aksi massa di depan Gedung DPR.Foto/MPI/Bachtiar Rojab
A
A
A
JAKARTA - Ribuan buruh dari sejumlah serikat pekerja dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memadati depan Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (6/9/2022). Ditlantas Polda Metro Jaya terpaksa memblokade Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi.
Dalam pantauan MNC Portal di lokasi, polisi melakukan pengamanan ketat untuk mengawal aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM tersebut. Bahkan, water barrier dipasanga petugas kepolisian di jalann.
Meski polisi tengah memblokade kawasan tersebut, namun jalur cepat yang berada di sebelah kanan ruas Jalan Gatot Subroto tetap dibuka guna meminimalisir kepadatan volume kendaraan.
Hingga pukul 11.50 WIB massa aksi masih melakukan orasi diiringi lagu-lagu perjuangan. Jumlah massa diperkirakan akan terus bertambah hingga siang nanti.
Diketahui, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, pihaknya mengusung tiga tuntutan utama. Tuntutan tersebut adalah menolak kenaikan harga BBM, menolak UU Cipta Kerja, dan menuntut kenaikan UMK 2023 sebesar 10%-13%.
Dalam pantauan MNC Portal di lokasi, polisi melakukan pengamanan ketat untuk mengawal aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM tersebut. Bahkan, water barrier dipasanga petugas kepolisian di jalann.
Meski polisi tengah memblokade kawasan tersebut, namun jalur cepat yang berada di sebelah kanan ruas Jalan Gatot Subroto tetap dibuka guna meminimalisir kepadatan volume kendaraan.
Hingga pukul 11.50 WIB massa aksi masih melakukan orasi diiringi lagu-lagu perjuangan. Jumlah massa diperkirakan akan terus bertambah hingga siang nanti.
Diketahui, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, pihaknya mengusung tiga tuntutan utama. Tuntutan tersebut adalah menolak kenaikan harga BBM, menolak UU Cipta Kerja, dan menuntut kenaikan UMK 2023 sebesar 10%-13%.
(hab)
Explore More