3 Saksi Bisu Kekejaman PKI di Jakarta, Nomor 2 Rumah Jenderal yang Berhasil Lolos

Jum'at, 02 September 2022 - 14:31 WIB
loading...
3 Saksi Bisu Kekejaman PKI di Jakarta, Nomor 2 Rumah Jenderal yang Berhasil Lolos
Sedikitnya ada tiga saksi bisu kekejaman PKI di Jakarta. Foto DOK Ist
A A A
JAKARTA - Sedikitnya ada tiga saksi bisu kekejaman PKI di Jakarta. Gerakan 30 September PKI merupakan sejarah kelam yang menewaskan banyak korban, diantaranya adalah pembantaian massal enam jenderal .

Untuk mengenang peristiwa tersebut, terdapat beberapa saksi bisu kekejaman PKI yang ada di Jakarta . Bahkan tempat ini juga dapat mengingatkan tentang perjuangan para jenderal yang telah diangkat menjadi pahlawan nasional. Saat ini saksi bisu tersebut sering dikunjungi oleh wisatawan untuk memperluas wawasan sejarah.

Baca juga : Buku Merah Jejak Pergerakan PKI di Cilenggang Tangsel

Berikut tiga saksi bisu PKI dilansir dari berbagai sumber :

1. Museum Sasmita Loka A. Yani

Museum yang berada di Jalan Lembang, Jakarta Pusat ini dibangun sekitar tahun 1930-1940an. Sebelumnya rumah ini dihuni oleh Letjen Ahmad Yani sebagai perwira tinggi TNI AD dengan jabatan terakhir Menteri/ Panglima Angkatan Darat RI.

Rumah ini kemudian menjadi saksi bisu sejarah atas terbunuhnya Letjen A. Yani dalam peristiwa G-30S/PKI. Peresmian museum ini dilakukan pada 1 Oktober 1966 oleh Menpangad Mayjen Soeharto.

Dalam museum ini terdapat foto di bagian belakang rumah yang memperlihatkan rekonstruksi penembakan dan penculikan Letjen Ahmad Yani oleh Kelompok PKI. Sementara dalam kamar tidurnya terdapat berbagai senjata yang sempat digunakan oleh Jenderal TNI itu.

2. Museum Nasional Jenderal Besar DR. A.H. Nasution

Sama seperti tempat sebelumnya, museum ini tadinya merupakan tempat tinggal dari salah satu jenderal yang meninggal saat peristiwa kekejaman PKI. Jenderal A. H. Nasution beserta keluarga sempat tinggal di rumah ini.

Rumah ini telah menjadi saksi hampir terbunuhnya Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution. Dalam peristiwa tersebut justru menewaskan putri kedua beliau, Ade Irma Suryani Nasution dan diculiknya sang ajudan Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean.

Peresmian museum ini dilakukan pada tahun 2008 yang bertepatan dengan hari kelahiran sang Jenderal Besar oleh Presiden Susilo Bhambang Yudhoyono.

Baca juga : Kebangkitan PKI: Kenyataan atau Ilusi

3. Lubang Buaya

Berbeda dari tempat sebelumnya yang merupakan rumah jenderal, kali ini merupakan tempat dikumpulkannya para korban termasuk keenam jenderal yang nantinya akan dibunuh dan oleh pasukan PKI.

Lubang Buaya berada di Jalan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Di dalamnya terdapat Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, Museum Diorama, sumur tempat para korban G30S PKI dibuang, dan sebuah ruangan berisi relik.

Pusat perhatian di lokasi ini terletak pada sumur dengan kedalaman 12 meter dan berdiameter 76 cm yang menjadi tempat pembuangan para jasad termasuk enam jenderal yang telah dibunuh.

Kini tempat tersebut diberi nama Museum Lubang buaya dan menjadi salah satu tempat wisata di Jakarta. Dalam museum ini juga banyak menampilkan bukti bukti bersejarah terkait G30S/PKI.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)