Wagub Ariza Minta Fokus Pelayanan IDI Berubah Menjadi Promotif dan Preventif

Senin, 29 Agustus 2022 - 08:08 WIB
loading...
Wagub Ariza Minta Fokus Pelayanan IDI Berubah Menjadi Promotif dan Preventif
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta fokus pelayanan IDI berubah dari kuratif dan rehabilitatif, menjadi promotif dan preventif. Foto: Dok Pemprov DKI
A A A
JAKARTA - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DKI Jakarta Periode 2022-2025 dilantik, Minggu (28/8/2022). Ke depan, pelayanan IDI Wilayah DKI Jakarta diharapkan semakin difokuskan pada kebutuhan masyarakat.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta fokus pelayanan IDI berubah dari kuratif dan rehabilitatif, menjadi promotif dan preventif. Selama ini IDI telah banyak membantu pemerintah, salah satunya dalam penanganan Covid-19.

"Tentu kita berharap IDI membantu pemerintah, membantu masyarakat. Pentingnya kita melakukan pola hidup sehat dan bersih," kata Ariza dalam keterangannya dikutip, Senin (29/8/2022).



Ariza mengingatkan, kode etik kedokteran menjadi penting untuk diperhatikan. Etik bukan soal benar dan salah, tetapi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ia berharap para pengurus yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan amanah.

"Harapan saya, Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta Periode 2022-2025 dapat selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, instansi terkait, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang terintegrasi, aman, berkualitas dan efisien," kata Ariza.

Wagub Ariza Minta Fokus Pelayanan IDI Berubah Menjadi Promotif dan Preventif
Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta Periode 2022-2025 dilantik, Minggu (28/8/2022).

Sementara itu, Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta Aldrin Neilwan Panca Putra menyebutkan, zaman terus berubah. Hal itu tentu berdampak pada pergeseran nilai-nilai dan kebutuhan. IDI diharapkan dapat mengantisipasi berbagai tuntutan itu.

Terdapat tiga hal mendasar yang menurutnya harus dilakukan IDI. Pertama, memiliki kemampuan melihat dan menganalisis situasi global, regional dan nasional. Kedua, menentukan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, dan langkah strategis apa saja yang akan dilakukan.

Ketiga, keluar dari zona nyaman yang sesungguhnya tidak produktif. "Sudah saatnya kita melakukan transformasi di segala bidang," tutur Aldrin.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)