Tinjau RSUD Tarakan, Heru Budi Ungkap Kasus TBC di Jakarta Cukup Tinggi

Rabu, 11 September 2024 - 12:09 WIB
loading...
Tinjau RSUD Tarakan,...
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews/muhammad refi sandi
A A A
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Peninjauan itu dilakukan untuk melihat layanan Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR), layanan luka bakar terpadu, dan layanan stroke. Dalam kesempatan itu, Heru mengungkap kasus TBC di Jakarta saat ini cukup tinggi.

"Jadi data yang ada mengenai TB di DKI cukup tinggi, artinya namanya TB manusia yang bergerak hilir mudik, jadi tidak hanya bisa tertular berada di Jakarta saja, tapi kita tidak tahu mereka beraktivitas di mana. Maka dari itu perlu kerja sama sekali lagi wilayah Jakarta dengan daerah lainnya, seperti Bekasi, Depok, Tangerang," kata Heru, Rabu (11/9/2024).

Berdasarkan data 2023, kata Heru, kasus TBC mencapai 60.000 penderita. Ia mengimbau agar masyarakat penderita TBC disiplin dalam proses pengobatan.



"2023 data yang ada untuk mengatasi TB adalah 60 ribu kasus penderita TB. Nah ini kenapa, yang pertama TB itu harus dirawat dengan kurun waktu tertentu minimal 6 bulan. Ini sangat tergantung dari disiplinnya pasien. Setelah terkena TB tentunya mereka pasien wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter selama 6 bulan," ucapnya.

Heru menambahkan, untuk 2024 kasus aktif TBC kurang lebih 60.000 kasus baik dalam pengobatan dan rentan. "Ya kurang lebih segitu. Yang aktif ya. Yang 60.000 yang terdata di kita yang aktif dalam proses pengobatan. Ada yang rentan (resisten)," ungkapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)