Di Tengah Pandemi, Pedagang Pasar Ciputat Minta Revitalisasi Ditunda
loading...
A
A
A
"Saya sangat mendukung revitalisasi, tapi tunda dulu. Kalau kalian sering sering ke pasar Ciputat dini hari, pasti akan tahu kenapa mereka berjualan di sana. Karena sudah terkenal harganya murah dan biasanya yang beli adalah kebanyakan para pedagang juga atau tukang sayur keliling untuk dijual lagi ke pasar lain atau masyarakat," kata Rizal terpisah.
Dia pun meminta Pemkot berhati-hati dengan kebijakan revitalisasi. Menurutnya, jangan sampai ada kejadian di mana setelah diberi tempat baru justru transaksi perdagangan lebih sepi. Hal demikian terjadi akibat harga barang mengalami kenaikan tinggi lantaran mengikuti biaya iuran yang meningkat.
"Kalau revitalisasi dilakukan kerjasama dengan investor swasta, pasti hilang istilah pasar Ciputat yang terkenal pasar murah itu. Revitalisasi pasar Ciputat usahakan jangan kerjasama dengan swasta, karena akan beda kepentingannya," imbuhnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran menyarankan agar Pemkot Tangsel tak asal merevitalisasi dan merelokasi para pedagang sebelum dilakukan pendataan secara matang. Baik mereka yang memiliki kios atau mereka yang terpaksa berjualan dengan lapak kaki lima.
"Peremajaan fisiknya itu harus, karena saat ini kondisinya memang sudah tak layak. Tapi yang lebih utama itu haruslah diperbaiki penataan lapak para pedagangnya. Jumlah yang memiliki kios berapa, yang di luar kios berapa. Sehingga saat revitalisasi itu selesai, ya tidak ada lagi yang gelar dagangan di pinggir-pinggir jalan, semua tertib di satu area," terang Ngadiran terpisah.
Dia pun meminta Pemkot berhati-hati dengan kebijakan revitalisasi. Menurutnya, jangan sampai ada kejadian di mana setelah diberi tempat baru justru transaksi perdagangan lebih sepi. Hal demikian terjadi akibat harga barang mengalami kenaikan tinggi lantaran mengikuti biaya iuran yang meningkat.
"Kalau revitalisasi dilakukan kerjasama dengan investor swasta, pasti hilang istilah pasar Ciputat yang terkenal pasar murah itu. Revitalisasi pasar Ciputat usahakan jangan kerjasama dengan swasta, karena akan beda kepentingannya," imbuhnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran menyarankan agar Pemkot Tangsel tak asal merevitalisasi dan merelokasi para pedagang sebelum dilakukan pendataan secara matang. Baik mereka yang memiliki kios atau mereka yang terpaksa berjualan dengan lapak kaki lima.
"Peremajaan fisiknya itu harus, karena saat ini kondisinya memang sudah tak layak. Tapi yang lebih utama itu haruslah diperbaiki penataan lapak para pedagangnya. Jumlah yang memiliki kios berapa, yang di luar kios berapa. Sehingga saat revitalisasi itu selesai, ya tidak ada lagi yang gelar dagangan di pinggir-pinggir jalan, semua tertib di satu area," terang Ngadiran terpisah.
(mhd)