Profil Friedrich Silaban, Arsitek Masjid Istiqlal Penganut Kristen Protestan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masjid Istiqlal merupakan salah satu simbol Kemerdekaan RI. Namun uniknya, Masjid Istiqlal dirancang oleh arsitek penganut Kristen Protestan Friedrich Silaban.
Masjid Istiqlal dibangun setelah kemerdekaan. Para tokoh Islam berkumpul untuk mencetuskan ide mendirikan sebuah masjid. Mereka antara lain Wahid Hasyim, Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, dan berbagai elemen masyarakat.
Setahun kemudian, tepatnya 7 Desember 1954, dibentuklah yayasan yang difungsikan sebagai panitia pendirian masjid. Sebelumnya, telah disepakati nama istiqlal sebagai nama masjid, dimana dalam bahasa Arab memiliki arti Kemerdekaan.
Masjid yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, sisi Timur Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di dunia yang dapat menampung lebih dari 200.000 jemaah. Di seberang Timur Masjid Istiqlal berdiri Gereja Katedral Jakarta.
Pembangunan Masjid Istiqlal diprakarsai Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno (Bung Karno). Pada tahun 1955, Bung Karno mengadakan sayembara pembuatan desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos persyaratan.
Bung Karno sebagai Ketua Dewan Juri kemudian mengumumkan nama Friedrich Silaban sebagai pemenang sayembara arsitek Masjid Istiqlal.
Bung Karno menjuluki Friedrich Silaban sebagai By the Grace of God karena memenangkan sayembara itu.
Bung Karno kemudian melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Istiqlal pada tahun 1961. Namun pembangunan baru selesai 17 tahun kemudian dan resmi digunakan sejak 22 Februari 1978.
Masjid Istiqlal dibangun setelah kemerdekaan. Para tokoh Islam berkumpul untuk mencetuskan ide mendirikan sebuah masjid. Mereka antara lain Wahid Hasyim, Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, dan berbagai elemen masyarakat.
Setahun kemudian, tepatnya 7 Desember 1954, dibentuklah yayasan yang difungsikan sebagai panitia pendirian masjid. Sebelumnya, telah disepakati nama istiqlal sebagai nama masjid, dimana dalam bahasa Arab memiliki arti Kemerdekaan.
Masjid yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, sisi Timur Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di dunia yang dapat menampung lebih dari 200.000 jemaah. Di seberang Timur Masjid Istiqlal berdiri Gereja Katedral Jakarta.
Pembangunan Masjid Istiqlal diprakarsai Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno (Bung Karno). Pada tahun 1955, Bung Karno mengadakan sayembara pembuatan desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos persyaratan.
Bung Karno sebagai Ketua Dewan Juri kemudian mengumumkan nama Friedrich Silaban sebagai pemenang sayembara arsitek Masjid Istiqlal.
Bung Karno menjuluki Friedrich Silaban sebagai By the Grace of God karena memenangkan sayembara itu.
Bung Karno kemudian melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Istiqlal pada tahun 1961. Namun pembangunan baru selesai 17 tahun kemudian dan resmi digunakan sejak 22 Februari 1978.