Kisah Penjual Petasan di Jaktim, Raup Untung Rp1,5 Juta Selama 3 Jam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama ( Kemenag ) menetapkan 1 Syawal 1443 H pada Senin (2/5/2022) besok. Atas hal itu, banyak masyarakat yang berbondong-bondong turut merayakan hari kemenangan tersebut.
Salah satunya, dengan menyengat petasan. Salah seorang pedagang petasan, Adi (31) mengatakan, di malam takbiran ini dia dibanjiri oleh pembeli yang ingin merayakan malam takbiran. Menurutnya, penjualan petasan miliknya meningkat hingga 75 persen.
”Alhamdulillah, tadi jualan dari jam 17.00 WIB sekarang rame pembeli. Sampai malam ini (20.30 WIB) sudah Rp 1,5 juta, naik 50 persen sampai 75 persen,” ujar Adi kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).
Adi mengaku, ia sengaja berjualan petasan sejak tiga hari menjelang lebaran. Hal itu Ia lakukan agar dapat mengumpulkan dana untuk berangkat mudik ke kampung halamannya.
”Saya jualan dari tiga hari kemarin. Beda banget sama pas pertama jualan. Alhamdulillah berkah lebaran buat saya mudik besok,” terangnya.
Kendati demikian, pada awal ia berjualan sempat diamankan oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Namun, ia tidak kapok untuk kembali berjualan. ”Sempet diusir satpol PP, tapi besoknya saya balik lagi buat jualan,” ucap Adi.
Salah satunya, dengan menyengat petasan. Salah seorang pedagang petasan, Adi (31) mengatakan, di malam takbiran ini dia dibanjiri oleh pembeli yang ingin merayakan malam takbiran. Menurutnya, penjualan petasan miliknya meningkat hingga 75 persen.
”Alhamdulillah, tadi jualan dari jam 17.00 WIB sekarang rame pembeli. Sampai malam ini (20.30 WIB) sudah Rp 1,5 juta, naik 50 persen sampai 75 persen,” ujar Adi kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).
Adi mengaku, ia sengaja berjualan petasan sejak tiga hari menjelang lebaran. Hal itu Ia lakukan agar dapat mengumpulkan dana untuk berangkat mudik ke kampung halamannya.
”Saya jualan dari tiga hari kemarin. Beda banget sama pas pertama jualan. Alhamdulillah berkah lebaran buat saya mudik besok,” terangnya.
Kendati demikian, pada awal ia berjualan sempat diamankan oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Namun, ia tidak kapok untuk kembali berjualan. ”Sempet diusir satpol PP, tapi besoknya saya balik lagi buat jualan,” ucap Adi.
(ams)