Profil AKP Dwi Susanto yang Dihadiahi Motor oleh Kapolda Metro Berkat Cegah Tawuran
loading...
A
A
A
DEPOK - Kapolsek Bojonggede AKP Dwi Susanto mendapat apresiasi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran lantaran berhasil mencegah tawuran remaja saat bulan Ramadhan. Dia pun dihadiahi satu sepeda motor untuk patroli.
“Saya ingin memberikan apresiasi kepada Kapolsek Bojonggede yang berhasil mencegah tawuran sekaligus menangkap pelaku yang terlibat tawuran. Karena mereka memiliki basis data. Pak Kapolsek saya ucapkan terima kasih. Dengan ini saya serahkan satu motor yang akan memperkuat patroli dan mudah-mudahan termotivasi,” ujar Fadil di Polres Depok, Selasa (5/4/2022) malam.
Baca juga: Profil AKP Rita Sorcha, Polwan Cantik Polda Metro Jaya yang Kaya Prestasi
AKP Dwi dan jajarannya berhasil mengamankan 34 remaja yang hendak tawuran pada Minggu (3/4/2022) dini hari. Bahkan, beberapa dari mereka kedapatan mengonsumsi minuman keras dan satu orang membawa senjata tajam.
"Malam puasa pertama, kami patroli sekitar jam 12. Kami melakukan antisipasi SOTR (Sahur On The Road) sambil berpatroli. Ternyata di situ ketemu pada minum alkohol, nongkrong, setelah dicek satu orang kedapatan membawa senjata tajam," ujar mantan Kapolsek Muara Baru itu.
Puluhan remaja diamankan dari tiga tempat berbeda yakni di Desa Kedungwaringin diamankan 18 orang, Desa Rawa Panjang 12 orang, serta empat remaja di rel kereta Bojonggede. Mereka berusia rata-rata 17 hingga 20 tahun.
Setelah diangkut dan dilakukan pendataan, orang tua mereka dipanggil untuk membuat pernyataan. Sementara, seorang yang terbukti membawa senjata tajam tetap diproses hukum.
Baca juga: Profil AKP Winam Agus, Katim Patroli Perintis Presisi Polres Depok Pemberantas Begal Jalanan
Selain menindak remaja pelaku tawuran, Polsek Bojonggede di bawah komando AKP Dwi juga menangkap 3 pelaku pencurian ballast stopper di Stasiun KA Bojonggede, Bogor, beberapa waktu lalu. Mereka menggunakan angkot untuk melancarkan aksi pencurian.
Menurut Dwi, dua pelaku yakni HM (40) dan HN (40) memiliki peran mencabut besi dari pagar Stasiun Bojonggede yang kemudian dimasukkan ke dalam angkot. Sedangkan, KH (36) berperan sebagai sopir dan mengawasi situasi di sekitar lokasi pencurian.
“Barang bukti yang disita yakni dua batang besi panjang 1,85 meter dengan berat 99,9 kg, satu batang besi sepanjang 1,25 meter dan berat 67,5 kg, dan angkot trayek 07 bernopol F 1908 KM,” kata mantan Kasat Intel Polres Kepulauan Seribu itu.
“Saya ingin memberikan apresiasi kepada Kapolsek Bojonggede yang berhasil mencegah tawuran sekaligus menangkap pelaku yang terlibat tawuran. Karena mereka memiliki basis data. Pak Kapolsek saya ucapkan terima kasih. Dengan ini saya serahkan satu motor yang akan memperkuat patroli dan mudah-mudahan termotivasi,” ujar Fadil di Polres Depok, Selasa (5/4/2022) malam.
Baca juga: Profil AKP Rita Sorcha, Polwan Cantik Polda Metro Jaya yang Kaya Prestasi
AKP Dwi dan jajarannya berhasil mengamankan 34 remaja yang hendak tawuran pada Minggu (3/4/2022) dini hari. Bahkan, beberapa dari mereka kedapatan mengonsumsi minuman keras dan satu orang membawa senjata tajam.
"Malam puasa pertama, kami patroli sekitar jam 12. Kami melakukan antisipasi SOTR (Sahur On The Road) sambil berpatroli. Ternyata di situ ketemu pada minum alkohol, nongkrong, setelah dicek satu orang kedapatan membawa senjata tajam," ujar mantan Kapolsek Muara Baru itu.
Puluhan remaja diamankan dari tiga tempat berbeda yakni di Desa Kedungwaringin diamankan 18 orang, Desa Rawa Panjang 12 orang, serta empat remaja di rel kereta Bojonggede. Mereka berusia rata-rata 17 hingga 20 tahun.
Setelah diangkut dan dilakukan pendataan, orang tua mereka dipanggil untuk membuat pernyataan. Sementara, seorang yang terbukti membawa senjata tajam tetap diproses hukum.
Baca juga: Profil AKP Winam Agus, Katim Patroli Perintis Presisi Polres Depok Pemberantas Begal Jalanan
Selain menindak remaja pelaku tawuran, Polsek Bojonggede di bawah komando AKP Dwi juga menangkap 3 pelaku pencurian ballast stopper di Stasiun KA Bojonggede, Bogor, beberapa waktu lalu. Mereka menggunakan angkot untuk melancarkan aksi pencurian.
Menurut Dwi, dua pelaku yakni HM (40) dan HN (40) memiliki peran mencabut besi dari pagar Stasiun Bojonggede yang kemudian dimasukkan ke dalam angkot. Sedangkan, KH (36) berperan sebagai sopir dan mengawasi situasi di sekitar lokasi pencurian.
“Barang bukti yang disita yakni dua batang besi panjang 1,85 meter dengan berat 99,9 kg, satu batang besi sepanjang 1,25 meter dan berat 67,5 kg, dan angkot trayek 07 bernopol F 1908 KM,” kata mantan Kasat Intel Polres Kepulauan Seribu itu.
(jon)