Heroik! Prajurit Tempur Brimob Pasang Badan demi Presiden Soekarno

Kamis, 31 Maret 2022 - 21:04 WIB
loading...
Heroik! Prajurit Tempur Brimob Pasang Badan demi Presiden Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Aksi heroik dilakukan komandan tim Resimen Pelopor Brimob Brigadir Daryat yang pasang badan demi Presiden Soekarno . Dia menyelamatkan Soekarno dari tembakan tim pembunuh DI/TII dalam percobaan pembunuhan pada Hari Raya Idul Adha tahun 1962.

Brigadir Daryat yang merupakan salah satu pengawal Presiden Soekarno rela menghadang peluru meski taruhannya nyawa. Kala itu, Resimen Pelopor Brimob secara politik dekat dengan Soekarno yang berada dalam posisi tidak menguntungkan.
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan

Dikutip dari buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, Brigadir Daryat juga bersama timnya yang pertama kali melakukan penghadangan pasukan TII yang tengah mencari logistik.

Hal ini berkat kemampuan sang komandan memilih lokasi tepat untuk menghadang musuh. Tak heran, Daryat dikenal sebagai prajurit tempur dalam pasukan Ranger Brimob.

Dalam buku ini Brigadir Daryat membagikan pengalaman bertempurnya. Saat itu, dia bertugas sebagai komandan tim dalam Operasi Pagar Betis di Tasikmalaya. Kontak senjata yang dialami tim Brigadir Daryat terjadi saat mereka bertemu gerombolan pasukan TII yang sedang mencari logistik.

Sebenarnya Daryat belum melihat pasukan musuh atau belum ada visual contact, namun berdasarkan perhitungannya musuh berada dalam jarak tembak. Komandan tim kemudian memerintahkan dua penembak bren MK 3 dan dua penembak Carl Gustav untuk bersiap sambil menunggu aba-aba. Waktunya tiba, empat penembak senjata otomatis itu memuntahkan peluru ke arah yang ditunjukkan komandan tim.

Berondongan MK 3 dan Carl Gustav mendapatkan balasan dari pasukan TII. Anggota pasukan lain yang menggunakan US Carabine tidak menembak dan hanya tiarap sambil mengawasi arah tembakan balasan.
Baca juga: Kisah Prajurit Brimob Bidik Senapan AR 15 ke Arah Komandan Detasemen

Sesaat setelah tembakan balasan dari TII, Brigadir Daryat memerintahkan anggota tim yang bersenjata US Carabine mengikutinya untuk melakukan perembesan mendekati lokasi musuh. Agen Polisi Kartimin yang bertugas sebagai tamtama komunikasi (radio man) mengikuti komandan tim merembes mendekati sasaran.

Empat anggota tim Brigadir Daryat dihujani dengan tembakan dan mereka semua membalas kecuali Kartimin yang diminta komandan tim mengontak bantuan. Rupanya, pasukan TII membalas tembakan sambil bergerak mundur sehingga pasukan Brigadir Daryat kehilangan buruan. Nah, dalam kontak tembak inilah Agen Polisi Buari terkena tembakan dari senjatanya sendiri.

Di Tasikmalaya, pasukan Ranger Brimob ditempatkan selama 3 bulan karena hanya turun sebagai pasukan yang tengah melakukan test mission. Test mission ini memberikan informasi penting bagi petinggi Brimob maupun DKN (Djawatan Kepolisian Negara sekarang Mabes Polri).
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1767 seconds (0.1#10.140)