Anies: Per Hari 1 Juta Warga Jakarta Sudah Naik Kendaraan Umum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan mengapresiasi warga Jakarta yang sudah mengubah kebiasaan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Dampaknya, kini Jakarta sudah keluar dari daftar kota termacet di dunia.
"Ketika Jakarta keluar dari daftar kota termacet di dunia, ini adalah hasil kerja bersama kita, sesuatu yang patut kita syukuri tapi belum tuntas," ujar Anies
Anies dalam kanal YouTube bertajuk #DariPendopo, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Anies, masih perlu terus mendorong lebih banyak lagi masyarakat yang beralih ke kendaraan umum, menggunakan trotoar, dan naik sepeda. Sebab Pemprov DKI sudah menyiapkan fasilitas yang nyaman, baik untuk kendaraan umum, trotoar, maupun jalur sepeda.
"Inilah yang harus kita dorong terus. Tetapi sebagai sebuah proses awal, perjalanan 4 tahun ini impresif, bangga kita pada warga Jakarta. Bangga kita pada masyarakat Jakarta yang memilih untuk mengubah kebiasaanya menjadi sebuah kebiasaan warga kota modern kawasan padat penduduk," kata Anies.
Berdasarkan data, kata Anies, tahun 2017 jumlah pengguna kendaraan umum di Jakarta selama satu tahun hanya 144 juta. Tahun 2019, dalam waktu dua tahun meningkat menjadi 288 juta, naik 2 kali lipat. Lalu pengguna hariannya yang semula sekitar 350 ribu penumpang per hari, pada 4 Fabruari 2022 sudah mencapai angka 1 juta per hari.
"Bayangkan, dalam waktu kira-kira 1,5 hingga 3 tahun jumlah penumpang angkutan umum meningkat 3 kali lipat. Jadi yang muncul adalah masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," jelas Anies.
Beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi juga tak lepas dari keterjangkauan angkutan umum. Keterjangkauan kendaraan umum pada tahun 2017 hanya 42 persen dari wilayah Jakarta. Pada tahun 2019 berubah menjadi 82 persen, dan akhir tahun 2022 ditargetkan di atas 95 persen.
"Lalu rutenya, di tahun 2017 hanya 109 rute, dan tahun 2021 menjadi 248 rute. Jadi lompat 2 kali lipat. Kemudian jumlah armadanya semula hanya 2.300 dan kini armadanya sudah 4.100. Ada lompatan dua kali lipat," beber Anies.
DKI juga fokus pada pembangunan trotoar. Selama ini pembangunan akes transportasi di Jakarta hanya berorientasi pada kendaraan pribadi. Dimana jalan dibangun hanya untuk roda, tidak dibangun untuk kaki.
"Sekarang yang kita lakukan di Jakarta adalah complete street. Artinya, jalan itu disiapkan untuk roda dan disiapkan untuk pejalan kaki," kata Anies.
Dengan cara seperti itu maka massyarakat mulai menggunakan kendaraan umum, karena bisa jalan nyaman di trotoar. Saat ini telah terbangun 364 km trotoar di Jakarta.
"Jadi bukan hanya di kawasan Sudirman saja, mungkin yang paling banyak di foto adalah jalan itu, tetapi sesungguhnya ada 364 km trotoar yang terbangun," ucapnya.
Disiapkan juga jalur khusus sepeda, dimana sekarang sudah ada 12 km lebih dari 50 km jalur sepeda yang bersamaan dengan kendaraan-kendaraan umum lain. "Lalu ada 63 spot untuk bike sharing atau tempat berbagi sepeda di kawasan transit yang ada di Jakarta," tukasnya.
"Ketika Jakarta keluar dari daftar kota termacet di dunia, ini adalah hasil kerja bersama kita, sesuatu yang patut kita syukuri tapi belum tuntas," ujar Anies
Anies dalam kanal YouTube bertajuk #DariPendopo, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Anies, masih perlu terus mendorong lebih banyak lagi masyarakat yang beralih ke kendaraan umum, menggunakan trotoar, dan naik sepeda. Sebab Pemprov DKI sudah menyiapkan fasilitas yang nyaman, baik untuk kendaraan umum, trotoar, maupun jalur sepeda.
"Inilah yang harus kita dorong terus. Tetapi sebagai sebuah proses awal, perjalanan 4 tahun ini impresif, bangga kita pada warga Jakarta. Bangga kita pada masyarakat Jakarta yang memilih untuk mengubah kebiasaanya menjadi sebuah kebiasaan warga kota modern kawasan padat penduduk," kata Anies.
Berdasarkan data, kata Anies, tahun 2017 jumlah pengguna kendaraan umum di Jakarta selama satu tahun hanya 144 juta. Tahun 2019, dalam waktu dua tahun meningkat menjadi 288 juta, naik 2 kali lipat. Lalu pengguna hariannya yang semula sekitar 350 ribu penumpang per hari, pada 4 Fabruari 2022 sudah mencapai angka 1 juta per hari.
"Bayangkan, dalam waktu kira-kira 1,5 hingga 3 tahun jumlah penumpang angkutan umum meningkat 3 kali lipat. Jadi yang muncul adalah masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," jelas Anies.
Beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi juga tak lepas dari keterjangkauan angkutan umum. Keterjangkauan kendaraan umum pada tahun 2017 hanya 42 persen dari wilayah Jakarta. Pada tahun 2019 berubah menjadi 82 persen, dan akhir tahun 2022 ditargetkan di atas 95 persen.
"Lalu rutenya, di tahun 2017 hanya 109 rute, dan tahun 2021 menjadi 248 rute. Jadi lompat 2 kali lipat. Kemudian jumlah armadanya semula hanya 2.300 dan kini armadanya sudah 4.100. Ada lompatan dua kali lipat," beber Anies.
DKI juga fokus pada pembangunan trotoar. Selama ini pembangunan akes transportasi di Jakarta hanya berorientasi pada kendaraan pribadi. Dimana jalan dibangun hanya untuk roda, tidak dibangun untuk kaki.
"Sekarang yang kita lakukan di Jakarta adalah complete street. Artinya, jalan itu disiapkan untuk roda dan disiapkan untuk pejalan kaki," kata Anies.
Dengan cara seperti itu maka massyarakat mulai menggunakan kendaraan umum, karena bisa jalan nyaman di trotoar. Saat ini telah terbangun 364 km trotoar di Jakarta.
"Jadi bukan hanya di kawasan Sudirman saja, mungkin yang paling banyak di foto adalah jalan itu, tetapi sesungguhnya ada 364 km trotoar yang terbangun," ucapnya.
Disiapkan juga jalur khusus sepeda, dimana sekarang sudah ada 12 km lebih dari 50 km jalur sepeda yang bersamaan dengan kendaraan-kendaraan umum lain. "Lalu ada 63 spot untuk bike sharing atau tempat berbagi sepeda di kawasan transit yang ada di Jakarta," tukasnya.
(thm)