Kesaksian Warga Terjebak Macet Puncak-Jakarta 12 Jam: Hanya Bisa Makan Gorengan

Senin, 28 Februari 2022 - 09:50 WIB
loading...
Kesaksian Warga Terjebak Macet Puncak-Jakarta 12 Jam: Hanya Bisa Makan Gorengan
Kemacetan di jalur Puncak, Bogor, yang terjadi pada Minggu, 27 Februari 2022 sungguh sangat parah.Foto/Istimewa/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kemacetan di jalur Puncak, Bogor , yang terjadi pada Minggu, 27 Februari 2022 sungguh sangat parah. Waktu tempuh Puncak-Jakarta pun mencapai 12 jam.

Salah satu warga Jakarta yang terjebak kemacetan ialah Edi. Warga Cipinang, Jakarta Timur ini menceritakan, bersama keluarganya pada Sabtu, 26 Februari 2022 memilih berlibur di Kawasan Gunung Mas, Puncak.

Pada Minggu, 27 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, dia bersama keluarga pun hendak pulang ke Jakarta."Baru jalan beberapa meter, kendaraan sudah berhenti karena sudah macet," kata Edi kepada SINDOnews pada Senin (28/2/2022).

Edi berpikir awalnya kemacetan menunggu jalur buka tutup atau sistem one way yang biasa diterapkan petugas kepolisian. Namun, ternyata dia harus menunggu selama lima jam untuk keluar gapura dari tempatnya menginap.

Selama menunggu lima jam, dia mengaku harus menunggu di dalam kendaraannya. “Saya harus menunggu selama lima jam di mobil,” tuturnya. Baca: Ngeri! Jalur Puncak Bogor Sejak Kemarin hingga Pagi Ini Masih Macet

Setelah lima jam akhirnya kendaraanya bisa bergerak namun pergerakannya hanya beberapa ratus meter atau hanya keluar ke Jalan Raya Puncak. Di Jalan Raya Puncak, kendaraan yang dikemudikannya kembali berhenti.

Bahkan di sini dia harus mematikan mesin kendaraannya hanya untuk menghemat bahan bakar. Selama stuck di Jalan Raya Puncak, Edi juga merasakan bagaimana rasa lapar yang mengampiri.

Sedangkan tidak ada yang berjualan makanan hanya ada tukang gorengan. “Terpaksa saya beli gorengan dan air menieral hanya untuk menahan lapar,” ujarnya.

Kemacetan yang terjadi juga membuat beberapa orang lainnya harus mematikan mesin kendaraannya dan turun hanya sekadar melepas penat. Tidak hanya itu banyak anak-anak dan balita yang memang tidak betah dengan kemecatan tersebut.

Kesulitan yang dialami selama kemacetan seperti tidak adanya toilet serta banyak masyarakat yang terpakasa menahan lapar hanya dengan memakan jajanan yang ada.

Menurut dia, kemacetan baru terurai sekitar pukul 22.00 WIB itu juga hanya jalan merayap."Jam 12.00 siang keluar dari vila, sampai di rumah Senin (28/2/2022) pukul 01.30 WIB," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1788 seconds (0.1#10.140)