Keren, 265 RW di Jakarta Barat Jadi Percontohan Daur Ulang Sampah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 265 Rukun Warga ( RW ) di Jakarta Barat menjadi wilayah percontohan pengolahan sampah . Ratusan RW itu ditunjuk dalam rangka program pengolahan dan pemilahan sampah rumah tangga tahun 2022.
"Ada 265 RW yang menjadi percontohan untuk melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat RW. Itu kolaborasi dengan lurah, camat, RW," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Slamet Riyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Nantinya, kata dia, dalam program ini warga di 265 RW itu akan dididik untuk memilah sampah jenis organik dan non organik. Untuk sampah non organik akan diarahkan untuk disalurkan ke bank sampah sehingga bisa menghasilkan uang.
Sedangkan untuk sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk kompos.Slamet yakin, jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang bisa berkurang.
Selain itu, hasil daur ulang sampah yang dilakukan pihak RW bisa dijadikan sebagai sumber ekonomi warga setempat. Saat ini, program ini masih ditahap sosialisasi ke RW yang sudah ditunjuk.
Ia berharap program ini bisa terus berlangsung dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. "Harapan Pak Gubernur lanjut terus karena bertujuanmerubah perilaku, merubah mindset supaya masyarakat bisa sadar pengelolaan sampah dari sumbernya," pungkasnya.
"Ada 265 RW yang menjadi percontohan untuk melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat RW. Itu kolaborasi dengan lurah, camat, RW," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Slamet Riyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Nantinya, kata dia, dalam program ini warga di 265 RW itu akan dididik untuk memilah sampah jenis organik dan non organik. Untuk sampah non organik akan diarahkan untuk disalurkan ke bank sampah sehingga bisa menghasilkan uang.
Sedangkan untuk sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk kompos.Slamet yakin, jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang bisa berkurang.
Selain itu, hasil daur ulang sampah yang dilakukan pihak RW bisa dijadikan sebagai sumber ekonomi warga setempat. Saat ini, program ini masih ditahap sosialisasi ke RW yang sudah ditunjuk.
Ia berharap program ini bisa terus berlangsung dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. "Harapan Pak Gubernur lanjut terus karena bertujuanmerubah perilaku, merubah mindset supaya masyarakat bisa sadar pengelolaan sampah dari sumbernya," pungkasnya.
(mhd)