Khawatir Covid-19 Menyebar Luas, SDN 05 Pademangan Timur Ditutup Sementara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Proses Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) di SDN 05 Pademangan Timur, Jakarta Utara, terpaksa harus dihentikan sementara. Penghentian PTM itu menyusul ditemukan guru dan murid di sekolah tersebut terjangkit positif Covid-19 .
Kepala Sekolah SDN 05 Pademangan Timur Maman Juaman mengatakan, setelah mendapat hasil penemuan dari puskesmas, pihaknya menghentikan sementara proses PTM selama beberapa hari.
"Berdasarkan pemeriksaan PCR dari puskesmas bahwa ada tiga anak murid yang dan satu orang guru yang dinyatakan positif," kata Maman saat ditemui di lokasi, Kamis (27/1/2022).
Diterangkan Maman, penemuan kasus ini bermula sejak 18 Januari 2022. Di mana saat itu puskesmas melakukan kegiatan swab secara acak dan menemukan seorang murid kelas 4 positif.
Mendapat penemuan kasus positif Covid-19, puskesmas melakukan swab masal dan menemukan ada satu orang guru dan tiga orang murid di kelas yang sama telah terpapar.
"Rekomendasi dari puskesmas, sebenarnya diarahkan hanya anak yang positif saja di-PJJ-kan. Bagi anak yang enggak, tetap PTM di dalam rekomendasinya," kata Maman.
Namun, sambungnya, khawatir menyebar lebih luas. Maka itu, dia mengambil tindakan untuk menghentikan PTM dan sekolah sementara.
"Karena kami takutnya menyebar kemana-mana dan sekolah mau disterilkan, akhirnya kami mengambil langkah dengan koordinasi dengan Kasatlak untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sejak Jumat (27/1/2022) hingga Rabu (2 Februari 2022)," tuturnya.
Adapun selama penghentian proses PTM ini berlangsung, Maman mengatakan pihaknya melakukan sterilisasi disejumlah lingkungan sekolah. "Kami lakukan sterilisasi (disinfektan) rutin di ruang terbuka dan kelas belajar," pungkasnya.
Kepala Sekolah SDN 05 Pademangan Timur Maman Juaman mengatakan, setelah mendapat hasil penemuan dari puskesmas, pihaknya menghentikan sementara proses PTM selama beberapa hari.
Baca Juga
"Berdasarkan pemeriksaan PCR dari puskesmas bahwa ada tiga anak murid yang dan satu orang guru yang dinyatakan positif," kata Maman saat ditemui di lokasi, Kamis (27/1/2022).
Diterangkan Maman, penemuan kasus ini bermula sejak 18 Januari 2022. Di mana saat itu puskesmas melakukan kegiatan swab secara acak dan menemukan seorang murid kelas 4 positif.
Mendapat penemuan kasus positif Covid-19, puskesmas melakukan swab masal dan menemukan ada satu orang guru dan tiga orang murid di kelas yang sama telah terpapar.
"Rekomendasi dari puskesmas, sebenarnya diarahkan hanya anak yang positif saja di-PJJ-kan. Bagi anak yang enggak, tetap PTM di dalam rekomendasinya," kata Maman.
Namun, sambungnya, khawatir menyebar lebih luas. Maka itu, dia mengambil tindakan untuk menghentikan PTM dan sekolah sementara.
"Karena kami takutnya menyebar kemana-mana dan sekolah mau disterilkan, akhirnya kami mengambil langkah dengan koordinasi dengan Kasatlak untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sejak Jumat (27/1/2022) hingga Rabu (2 Februari 2022)," tuturnya.
Adapun selama penghentian proses PTM ini berlangsung, Maman mengatakan pihaknya melakukan sterilisasi disejumlah lingkungan sekolah. "Kami lakukan sterilisasi (disinfektan) rutin di ruang terbuka dan kelas belajar," pungkasnya.
(mhd)