Depok Bunyikan Alarm, Kasus Aktif Covid-19 Hari Ini Melonjak Tajam
loading...
A
A
A
DEPOK - Kasus Covid-19 di Kota Depok dalam dua hari ini mengalami lonjakan tajam. Bahkan hari ini kasus aktif Covid-19 meningkat sacara signifikan.
“Kemarin naik 75, case aktif sekarang 341,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati, Kamis (20/1/2022).
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari lab provinsi dan pusat apakah di antara pasien aktif tersebut ada yang terpapar varian Omicron.
“Kami masih menunggu hasil. Variannya apakah Delta atau Omicron, kita belum tahu. Tetapi info dari provinsi, (varian) Delta masih ditemukan dari kasus yang ada,” katanya.
Menurut dia, melonjaknya kasus aktif Covid-19 itu dikarenakan penularannya yang sangat cepat. Terutama bagi yang saling kontak erat sehingga sangat berisiko tertular. Misalnya ada yang terpapar di jalan kemudian menularkan ke keluarganya, sehingga terjadi klaster keluarga.
“Klaster keluarga itukan mereka salah satu dari anggota keluarganya juga tertular dari luar. Jadi memang rata-rata ada klaster keluarga, dan ada yang satu orang kan kita tidak tahu bagaimana dia kenanya. Apakah di kantor, perjalanan atau di mana,” ungkapnya.
Mary mengaku sulit memastikan dari mana sumber penularan Covid-19, kecuali bagi yang sudah ditetapkan satu keluarga terkena semua.
“Intinya sih dengan kondisi peningkatan kasus yang cukup tinggi, kita selalu mengingatkan ke masyarakat untuk kembali menerapkan prokes secara tepat dan jangan abai,” tandasnya.
Terkait kesiapan rumah sakit, ia memastikan sudah diantisipasi. Sebab berdasarkan prediksi epidemiolog bahwa pada Februari dan Maret akan kembali terjadi lonjakan varian Omicron.
“Dengan pengalaman di bulan Juni ketika lonjakan kedua, kita sudah antisipasi itu. Semoga tidak terjadi seperti itu,” harapnya.
“Kemarin naik 75, case aktif sekarang 341,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati, Kamis (20/1/2022).
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari lab provinsi dan pusat apakah di antara pasien aktif tersebut ada yang terpapar varian Omicron.
“Kami masih menunggu hasil. Variannya apakah Delta atau Omicron, kita belum tahu. Tetapi info dari provinsi, (varian) Delta masih ditemukan dari kasus yang ada,” katanya.
Menurut dia, melonjaknya kasus aktif Covid-19 itu dikarenakan penularannya yang sangat cepat. Terutama bagi yang saling kontak erat sehingga sangat berisiko tertular. Misalnya ada yang terpapar di jalan kemudian menularkan ke keluarganya, sehingga terjadi klaster keluarga.
“Klaster keluarga itukan mereka salah satu dari anggota keluarganya juga tertular dari luar. Jadi memang rata-rata ada klaster keluarga, dan ada yang satu orang kan kita tidak tahu bagaimana dia kenanya. Apakah di kantor, perjalanan atau di mana,” ungkapnya.
Mary mengaku sulit memastikan dari mana sumber penularan Covid-19, kecuali bagi yang sudah ditetapkan satu keluarga terkena semua.
“Intinya sih dengan kondisi peningkatan kasus yang cukup tinggi, kita selalu mengingatkan ke masyarakat untuk kembali menerapkan prokes secara tepat dan jangan abai,” tandasnya.
Terkait kesiapan rumah sakit, ia memastikan sudah diantisipasi. Sebab berdasarkan prediksi epidemiolog bahwa pada Februari dan Maret akan kembali terjadi lonjakan varian Omicron.
“Dengan pengalaman di bulan Juni ketika lonjakan kedua, kita sudah antisipasi itu. Semoga tidak terjadi seperti itu,” harapnya.
(thm)