Siswa Positif Omicron, Kenneth Minta Pemprov DKI Evaluasi PTM 100%

Rabu, 12 Januari 2022 - 16:44 WIB
loading...
Siswa Positif Omicron, Kenneth Minta Pemprov DKI Evaluasi PTM 100%
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% tidak akan efektif. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% tidak akan efektif. Pasalnya, saat ini Covid-19 Varian Omicron sudah mulai mewabah transmisi lokal, dan hal tersebut berpotensi besar menimbulkan klaster baru di sekolah.

"Dengan adanya pandemi ini memang seharusnya bisa mendorong pembelajaran dilakukan secara daring karena memang tidak ada pilihan lain. Apalagi ditambah dengan munculnya varian Omicron yang angka penularannya makin bertambah di Jakarta. Terutama bagi sekolah yang menerapkan siswa didiknya 100 persen sudah belajar tatap muka," ujar Kenneth dalam keterangannya, Rabu (12/1/2022).



Pria yang akrab disapa Kent ini meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera membuat kebijakan yang dapat memberikan bisa rasa aman dan nyaman bagi siswa maupun orang tua. Sebab Kent banyak mendapatkan laporan dari lapangan atau yang masuk melalui pesan di telepon selulernya terkait dengan kebijakan belajar tatap muka yang dianggap dapat membahayakan keselamatan jiwa siswa.

"Dalam kasus ini kita harus bisa memahami terkait soal perasaan orang tua siswa. Pak Anies dan Pak Ariza, harus bisa memposisikan diri seperti masyarakat yang anaknya diwajibkan untuk tatap muka di tengah munculnya varian omicron ini. Pak Anies dan Pak Ariza juga punya anak kan? Saya mendapatkan banyak sekali laporan di lapangan, banyak orang tua siswa yang teriak keberatan, sebagian besar orang tua sangat khawatir jika anaknya diwajibkan untuk melakukan belajar tatap muka di sekolah," paparnya.

Kent berharap kebijakan PTM dapat mengedepankan rasa kemanusiaan dan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama bagi orang tua murid yang anaknya diwajibkan masuk sekolah tatap muka. "Jangan malah sebaliknya, membuat kebijakan yang malah menzolimi masyarakat DKI dengan membuat kebijakan yang sepihak tanpa mempertimbangkan perasaan orangtua murid," ketus Kent.

Kent berpendapat alangkah baiknya jika kebijakan belajar tatap muka 100 % dikaji kembali agar para siswa tidak terpapar Covid-19 varian Omicron di sekolah, dan juga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



"Persoalannya ini masalah dengan nyawa manusia loh, kita tidak mau PTM baru dihentikan ketika kasus melonjak dan sudah banyak siswa yang terpapar. Siapa yang mau tanggung jawab kalau terjadi hal seperti itu? Kita harus bisa mengantisipasi sejak dini sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tuturnya.

Kent membeberkan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat baru sebanyak 404.192 siswa atau 55,9% dari target 723.044 siswa yang telah menjalani vaksinasi anak usia 6-11 tahun pada Selasa 11 Januari 2022 pukul 10.00 WIB. Menurut kent, angka tersebut sangat jauh untuk dijadikan patokan jika siswa belajar tatap muka.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4320 seconds (0.1#10.140)