Siswa Terpapar Covid-19 saat PKL di Mal, SMK Malaka Hentikan PTM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Pondok Kopi, Jakarta Timur menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen menyusul adanya salah satu siswa terpapar Covid-19.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Malaka Jakarta Machmuri Dede Pranoto mengatakan, PTM terpaksa dihentikan dan kembali berlalih ke sistem pembelajaran jajak jauh sesuai dengan peraturan dari Dinas Pendidkan DKI Jakarta.
"Kami dari pihak sekolah sesuai SOP dari dinas bila ada yang terpapar kita hentikan dulu tatap mukanya selama lima hari. Penutupan berlangsung sejak Senin sampai Jumat," kata Macmuri di Jakarta Timur, Selasa (11/1/2022).
Machmuri menceritakan, awal mula salah satu siswanya terpapar saat sedang melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu mal di kawasan Jakarta Timur.
"Menurut informasi anak ini terpaparnya di Mall Basura karena anak ini sambil bekerja. Tes swabnya hari Rabu, hasilnya baru keluar Jumat sore. Jadi kami baru tahu dan langsung melakukan penutupan," ujarnya.
Untuk menghindari klaster di Sekolah, pihaknya mengganti PTM ke sistem pembelajaran jarak jauh. Tak hanya itu, seluruh siswa serta guru dan karyawan diminta untuk melakukan tes swab di sekolah untuk mengetahui apakah nantinya ada atau tidak yang terpapar.
"Kurang lebih 60 dari guru, siswa dan karyawan kita tracing PCR tapi hasilnya belum ditemukan," tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Malaka Jakarta Machmuri Dede Pranoto mengatakan, PTM terpaksa dihentikan dan kembali berlalih ke sistem pembelajaran jajak jauh sesuai dengan peraturan dari Dinas Pendidkan DKI Jakarta.
"Kami dari pihak sekolah sesuai SOP dari dinas bila ada yang terpapar kita hentikan dulu tatap mukanya selama lima hari. Penutupan berlangsung sejak Senin sampai Jumat," kata Macmuri di Jakarta Timur, Selasa (11/1/2022).
Machmuri menceritakan, awal mula salah satu siswanya terpapar saat sedang melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu mal di kawasan Jakarta Timur.
"Menurut informasi anak ini terpaparnya di Mall Basura karena anak ini sambil bekerja. Tes swabnya hari Rabu, hasilnya baru keluar Jumat sore. Jadi kami baru tahu dan langsung melakukan penutupan," ujarnya.
Untuk menghindari klaster di Sekolah, pihaknya mengganti PTM ke sistem pembelajaran jarak jauh. Tak hanya itu, seluruh siswa serta guru dan karyawan diminta untuk melakukan tes swab di sekolah untuk mengetahui apakah nantinya ada atau tidak yang terpapar.
"Kurang lebih 60 dari guru, siswa dan karyawan kita tracing PCR tapi hasilnya belum ditemukan," tuturnya.
(thm)