Sejarah Kodam Jaya dan Daftar 35 Jenderal yang Pernah Menjabat Panglima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tongkat komando Kodam Jaya resmi diserahkan dari Mayjen TNI Mulyo Aji kepada Mayjen TNI Untung Budiharto pada Senin 10 Januari 2022. Jabatan Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) merupakan posisi strategis bagi para jenderal untuk menapak karier di tubuh TNI. Bahkan beberapa Pangdam Jaya berhasil menduduki posisi tertinggi sebagai Panglima TNI.
Dalam sejarahnya, jabatan Pangdam Jaya selalu isi oleh Mayor Jenderal (Mayjen). Tercatat hingga saat ini sudah 35 Mayjen yang pernah menduduki posisi Pangdam Jaya. Sejarah lahirnya Kodam Jaya dimulai pada tanggal 24 Desember 1949 saat terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia.
Penyerahan kekuasaan itu diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia En Ommelanden kepada basis Co Jakarta Raya. Penandatanganan dokumen ini dilakukan oleh Kolonel Vries selaku Basis co Batavia en commelanden mewakili Pemerintah Belanda dan Letkol R Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya mewakili Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan kekuasaan dilakukan di bawah pengawasan komisi tiga Negara (KTN).
Dengan terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia maka pada tanggal 24 Desember 1949 dipakai sebagai tanda lahirnya Kodam Jaya (dulu bernama Kodam V/Jaya). Beberapa unsur penting yang menentukan tanggal 24 Desember 1949 sebagai hari jadi Kodam Jaya yaitu lahirnya organisasi Basis co Jakarta raya serta dilengkapi personel pada unsur-unsur Basis Co Jakarta Raya.
Sedangkan unsur penting lainnya adalah penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dan penyerahan Badan-badan/Instansi-instansi Militer yang berada di Jakarta Raya dari Baisi Co Batavia en Emmolanden kepada Basis Co Jakarta Raya.
Sementara itu pada pertengahan Desember 1949 berangsur-angsur mulai berdatangan ke Jakarta, seperti Batalyon Kala Hitam dan Batalyon siluman yang memperkuat kedudukan Basis Co Jakarta Raya.
Dengan peralihan kekuasaan ini mulailah babak baru kekuasaan pemerintah dan militer berada di tangan Republik Indonesia. Selanjutnya Letkol R Taswin Natadiningrat ditunjuk sebagai Komandan Basis Komando Jakarta Raya.
Pada Januari 1950 sebutan Basis Co Jakarta Raya dirbah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya). Sebab nama tersebut dirasakan kurang sesuai dengan semangat perjuangan dan perkembangan TNI Angkatan Darat.
Dalam sejarahnya, jabatan Pangdam Jaya selalu isi oleh Mayor Jenderal (Mayjen). Tercatat hingga saat ini sudah 35 Mayjen yang pernah menduduki posisi Pangdam Jaya. Sejarah lahirnya Kodam Jaya dimulai pada tanggal 24 Desember 1949 saat terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia.
Penyerahan kekuasaan itu diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia En Ommelanden kepada basis Co Jakarta Raya. Penandatanganan dokumen ini dilakukan oleh Kolonel Vries selaku Basis co Batavia en commelanden mewakili Pemerintah Belanda dan Letkol R Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya mewakili Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan kekuasaan dilakukan di bawah pengawasan komisi tiga Negara (KTN).
Dengan terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia maka pada tanggal 24 Desember 1949 dipakai sebagai tanda lahirnya Kodam Jaya (dulu bernama Kodam V/Jaya). Beberapa unsur penting yang menentukan tanggal 24 Desember 1949 sebagai hari jadi Kodam Jaya yaitu lahirnya organisasi Basis co Jakarta raya serta dilengkapi personel pada unsur-unsur Basis Co Jakarta Raya.
Sedangkan unsur penting lainnya adalah penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dan penyerahan Badan-badan/Instansi-instansi Militer yang berada di Jakarta Raya dari Baisi Co Batavia en Emmolanden kepada Basis Co Jakarta Raya.
Sementara itu pada pertengahan Desember 1949 berangsur-angsur mulai berdatangan ke Jakarta, seperti Batalyon Kala Hitam dan Batalyon siluman yang memperkuat kedudukan Basis Co Jakarta Raya.
Dengan peralihan kekuasaan ini mulailah babak baru kekuasaan pemerintah dan militer berada di tangan Republik Indonesia. Selanjutnya Letkol R Taswin Natadiningrat ditunjuk sebagai Komandan Basis Komando Jakarta Raya.
Pada Januari 1950 sebutan Basis Co Jakarta Raya dirbah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya). Sebab nama tersebut dirasakan kurang sesuai dengan semangat perjuangan dan perkembangan TNI Angkatan Darat.