Gali Gagasan Hadapi Pandemi, Human Initiative Gelar Kongres Kemanusiaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Human Initiative menggelar Kongres Kemanusiaan Indonesia bersamaan dengan peringatan ulang tahunnya ke-22, Rabu (15/12/2021). Kongres ini dilaksanakan dengan tujuan menggali ide dan gagasan, terkait pembangunan dan kemanusiaan di Indonesia.
“Selama ini, kami bekerja di lapangan dengan kawan-kawan yang lain, baik di kemanusiaan maupun pembangunan. Masing-masing punya target, ada upaya yang maksimal untuk membantu masyarakat," ujar Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati di sela-sela kegiatan di Hotel Millennium Sirih, Jakarta.
Baca juga: Human Initiative-MERCY Malaysia Sediakan PCR Kit COVID-19 untuk Masyarakat Jakarta
Dengan kondisi tersebut, ia menilai perlu forum atau kegiatan agar setiap badan, lembaga, serta pegiat pembangunan kemanusiaan bisa duduk bersama dan memikirkan Indonesia ke depannya. Pascapandemi Covid-19, ada banyak perubahan dan kejadian yang tidak pernah diperhitungkan sebelumnya.
"Harapannya, dengan duduk bersama, kita mencoba menggali gagasan dan ide apa yang bisa kita lakukan secara bersama. Pandemi membuat kita harus banyak belajar dan memperbanyak membangun kolaborasi, membangun sinergi, agar membantu masyarakatnya lebih maksimal dan optimal," lanjutnya.
Dalam kongres ini, ada empat tema yang diambil, yaitu Implikasi Covid-19 Terhadap Kemanusiaan, SDGs dan Agenda Kemanusiaan Indonesia, Prospek Gerakan Kemanusiaan, serta Konteks Kemanusiaan Indonesia.
Tomy menyebut empat tema ini diambil mewakili situasi yang ada saat ini. Lembaga tidak hanya fokus pada bagaimana cara membantu masyarakat, tetapi juga menyelesaikan persoalan di akarnya.
Persoalan yang dimaksud adalah seputar sistem kemanusiaan dan pembangunan dan mencoba menggali potensi-potensi yang ada. Hal ini disebut harus saling terkait dari hulu ke hilir, sehingga bisa dianggap utuh, membahas soal gerakan filantropi, kemanusiaan dan pembangunan.
Terkait harapannya di ulang tahun HI ke-22, ia berharap bisa membantu lebih banyak, terus eksis dan membangun kolaborasi dengan lebih banyak pihak.
“Selama ini, kami bekerja di lapangan dengan kawan-kawan yang lain, baik di kemanusiaan maupun pembangunan. Masing-masing punya target, ada upaya yang maksimal untuk membantu masyarakat," ujar Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati di sela-sela kegiatan di Hotel Millennium Sirih, Jakarta.
Baca juga: Human Initiative-MERCY Malaysia Sediakan PCR Kit COVID-19 untuk Masyarakat Jakarta
Dengan kondisi tersebut, ia menilai perlu forum atau kegiatan agar setiap badan, lembaga, serta pegiat pembangunan kemanusiaan bisa duduk bersama dan memikirkan Indonesia ke depannya. Pascapandemi Covid-19, ada banyak perubahan dan kejadian yang tidak pernah diperhitungkan sebelumnya.
"Harapannya, dengan duduk bersama, kita mencoba menggali gagasan dan ide apa yang bisa kita lakukan secara bersama. Pandemi membuat kita harus banyak belajar dan memperbanyak membangun kolaborasi, membangun sinergi, agar membantu masyarakatnya lebih maksimal dan optimal," lanjutnya.
Dalam kongres ini, ada empat tema yang diambil, yaitu Implikasi Covid-19 Terhadap Kemanusiaan, SDGs dan Agenda Kemanusiaan Indonesia, Prospek Gerakan Kemanusiaan, serta Konteks Kemanusiaan Indonesia.
Tomy menyebut empat tema ini diambil mewakili situasi yang ada saat ini. Lembaga tidak hanya fokus pada bagaimana cara membantu masyarakat, tetapi juga menyelesaikan persoalan di akarnya.
Persoalan yang dimaksud adalah seputar sistem kemanusiaan dan pembangunan dan mencoba menggali potensi-potensi yang ada. Hal ini disebut harus saling terkait dari hulu ke hilir, sehingga bisa dianggap utuh, membahas soal gerakan filantropi, kemanusiaan dan pembangunan.
Terkait harapannya di ulang tahun HI ke-22, ia berharap bisa membantu lebih banyak, terus eksis dan membangun kolaborasi dengan lebih banyak pihak.