4 Fakta Wanita Simpanan Pengusaha dan Pejabat, Nomor 3 Dianggap Budak Seks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terungkap! Setidaknya ada 4 fakta dari Lina (21), wanita simpanan pejabat negara dan pengusaha batu bara. Wanita asal Manado, Sulawesi Utara itu selama 8 bulan menjadi wanita simpanan pejabat dan selama 2 tahun bersama pengusaha asal Kalimantan.
Dari menjadi wanita simpanan, sudah banyak yang dia peroleh seperti apartemen, mobil mewah hingga dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan. Berikut 4 fakta Lina wanita simpanan pengusaha dan pejabat yang berhasil dihimpun, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Penghasilan PSK Online Vs Wanita Simpanan, Cuan Mana?
1. Ogah Open BO
Lina lebih memilih menjadi wanita simpanan pengusaha dan pejabat daripada PSK online atau wanita Open Booking Online (BO). Alasannya PSK online berpenghasilan sedikit dan hubungannya tidak berkelanjutan. “Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” tutur Lina di Jakarta Selatan.
Dia juga enggan menjajakan diri dengan berdiri di pinggir jalan atau lokalisasi yang menjual pelayanan seks dengan memajang wanita dalam akuarium kaca.
2. Permintaannya Selalu Dikabulkan
Lina sudah dua kali menjadi wanita simpanan. Apa yang diminta selalu dikabulkan. Dari pejabat, dia dikasih uang bulanan Rp15 juta. Disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan dan dibelikan Honda HR-V. Dari pengusaha, dia dibekali uang bulanan Rp30 juta. Kemudian, apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun dan dibelikan mobil Honda Civic. Bahkan, Lina sampai dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan.
3. Dianggap Budak Seks
Selama menjadi wanita simpanan pejabat negara, Lina merasa tertekan meski segalanya dituruti. Dia harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun. “Setiap berhubungan intim sang pejabat selalu minta gaya yang aneh-aneh seakan-akan dirinya budak seks. Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah-marah,” ujar Lina.
Karena tidak tahan hidupnya yang selalu dikontrol dan keanehan saat berhubungan badan, maka dia memberanikan diri untuk pisah. Akhirnya sang pejabat melepas Lina dan konsekuensinya semua pemberiannya seperti apartemen dan mobil harus dikembalikan.
4. Tak Ingin Mencinta Terlalu Dalam
Meski terasa asyik menjalani wanita simpanan pengusaha batu bara, namun Lina tidak ingin mencinta terlalu dalam. Dia lebih baik membatasi. Lina pun oleh si pengusaha dibebaskan berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam. Bahkan, dia sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya itu memiliki istri dan anak di Kalimantan.
Baca juga: Dita Calon Istri Nyambi PSK Online Pasang Tarif Short Time Rp1,5 Juta
Dari menjadi wanita simpanan, sudah banyak yang dia peroleh seperti apartemen, mobil mewah hingga dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan. Berikut 4 fakta Lina wanita simpanan pengusaha dan pejabat yang berhasil dihimpun, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Penghasilan PSK Online Vs Wanita Simpanan, Cuan Mana?
1. Ogah Open BO
Lina lebih memilih menjadi wanita simpanan pengusaha dan pejabat daripada PSK online atau wanita Open Booking Online (BO). Alasannya PSK online berpenghasilan sedikit dan hubungannya tidak berkelanjutan. “Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” tutur Lina di Jakarta Selatan.
Dia juga enggan menjajakan diri dengan berdiri di pinggir jalan atau lokalisasi yang menjual pelayanan seks dengan memajang wanita dalam akuarium kaca.
2. Permintaannya Selalu Dikabulkan
Lina sudah dua kali menjadi wanita simpanan. Apa yang diminta selalu dikabulkan. Dari pejabat, dia dikasih uang bulanan Rp15 juta. Disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan dan dibelikan Honda HR-V. Dari pengusaha, dia dibekali uang bulanan Rp30 juta. Kemudian, apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun dan dibelikan mobil Honda Civic. Bahkan, Lina sampai dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan.
3. Dianggap Budak Seks
Selama menjadi wanita simpanan pejabat negara, Lina merasa tertekan meski segalanya dituruti. Dia harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun. “Setiap berhubungan intim sang pejabat selalu minta gaya yang aneh-aneh seakan-akan dirinya budak seks. Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah-marah,” ujar Lina.
Karena tidak tahan hidupnya yang selalu dikontrol dan keanehan saat berhubungan badan, maka dia memberanikan diri untuk pisah. Akhirnya sang pejabat melepas Lina dan konsekuensinya semua pemberiannya seperti apartemen dan mobil harus dikembalikan.
4. Tak Ingin Mencinta Terlalu Dalam
Meski terasa asyik menjalani wanita simpanan pengusaha batu bara, namun Lina tidak ingin mencinta terlalu dalam. Dia lebih baik membatasi. Lina pun oleh si pengusaha dibebaskan berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam. Bahkan, dia sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya itu memiliki istri dan anak di Kalimantan.
Baca juga: Dita Calon Istri Nyambi PSK Online Pasang Tarif Short Time Rp1,5 Juta
(jon)