Haramkan Mustafa Kemal Ataturk, Haji Lulung Usul Turki Utsmani Jadi Nama Jalan di Tanah Betawi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengharamkan nama Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta. Dia justru mengusulkan Turki Utsmani sebagai nama jalan di tanah Betawi.
"Saya kira, kenapa tidak Turki Utsmani saja kan banyak juga nama tempat atau daerah yang dijadikan nama jalan di Jakarta. Sebagai simbol peradaban Islam terakhir di dunia. Penamaan Turki Utsmani akan menjadi doa dan inspirasi bagi generasi ke depan," ujar Lulung, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Soal Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk, Fahri Hamzah Berseberangan dengan Fadli Zon
Dinasti Turki Utsmani adalah kerajaan terakhir dalam peradaban Turki. Saat itu, panglima perang sekaligus pemimpinnya adalah Sultan Mehmet II. Runtuhnya Turki Utsmani sekaligus mengakhiri peradaban Islam di dunia.
Terkait Mustafa Kemal Ataturk, Bamus Betawi menolakl keras lantaran reputasi Ataturk yang dianggap sebagai tokoh Turki kontroversial dengan pemikiran sesat. Apalagi, yang bersangkutan dikenal seluruh dunia sebagai Islamofobia.
"Dia adalah seorang tokoh sekuler yang kejam dan benci Islam sehingga tidak layak namanya dijadikan nama jalan di tanah yang mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu.
Baca juga: Haji Lulung: Haram Hukumnya di Tanah Betawi Ada Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk
Dia menyarankan pemerintah tidak sembarang menempatkan nama jalan di Jakarta sebelum ditinjau semua aspek sejarah dan geografisnya. Jika dipaksakan ini justru mencederai perasaan umat Islam di Indonesia, khususnya umat Islam Betawi sebagai masyarakat yang religius.
Meski begitu, mantan anggota DPR ini mengapresiasi ide baik pemerintah Indonesia dan Turki yang saling memberikan nama jalan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara. KBRI Ankara sebelumnya meminta pemerintah Turki untuk menamai jalan di depan gedung baru mereka dengan nama Ahmet Sukarno, sementara Turki mengusulkan Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta.
"Saya kira, kenapa tidak Turki Utsmani saja kan banyak juga nama tempat atau daerah yang dijadikan nama jalan di Jakarta. Sebagai simbol peradaban Islam terakhir di dunia. Penamaan Turki Utsmani akan menjadi doa dan inspirasi bagi generasi ke depan," ujar Lulung, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Soal Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk, Fahri Hamzah Berseberangan dengan Fadli Zon
Dinasti Turki Utsmani adalah kerajaan terakhir dalam peradaban Turki. Saat itu, panglima perang sekaligus pemimpinnya adalah Sultan Mehmet II. Runtuhnya Turki Utsmani sekaligus mengakhiri peradaban Islam di dunia.
Terkait Mustafa Kemal Ataturk, Bamus Betawi menolakl keras lantaran reputasi Ataturk yang dianggap sebagai tokoh Turki kontroversial dengan pemikiran sesat. Apalagi, yang bersangkutan dikenal seluruh dunia sebagai Islamofobia.
"Dia adalah seorang tokoh sekuler yang kejam dan benci Islam sehingga tidak layak namanya dijadikan nama jalan di tanah yang mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu.
Baca juga: Haji Lulung: Haram Hukumnya di Tanah Betawi Ada Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk
Dia menyarankan pemerintah tidak sembarang menempatkan nama jalan di Jakarta sebelum ditinjau semua aspek sejarah dan geografisnya. Jika dipaksakan ini justru mencederai perasaan umat Islam di Indonesia, khususnya umat Islam Betawi sebagai masyarakat yang religius.
Meski begitu, mantan anggota DPR ini mengapresiasi ide baik pemerintah Indonesia dan Turki yang saling memberikan nama jalan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara. KBRI Ankara sebelumnya meminta pemerintah Turki untuk menamai jalan di depan gedung baru mereka dengan nama Ahmet Sukarno, sementara Turki mengusulkan Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta.
(jon)