Haji Lulung: Haram Hukumnya di Tanah Betawi Ada Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk

Rabu, 20 Oktober 2021 - 22:00 WIB
loading...
Haji Lulung: Haram Hukumnya di Tanah Betawi Ada Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk
Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rencana menjadikan Mustafa Kemal Ataturk sebagai penamaan jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat diprotes keras Badan Musyawarah (Bamus) Betawi . Orang Betawi mengharamkan nama Mustafa Kemal Ataturk terpampang di tanah Jakarta manapun.

"Haram hukumnya di tanah Betawi ada nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk," tegas Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Ramai Rencana Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk, Sekjen PBNU Usulkan Tokoh Betawi

Penolakan Bamus Betawi ini karena reputasi Ataturk yang dianggap sebagai tokoh Turki yang kontroversial dengan pemikiran sesat mengingat yang bersangkutan dikenal seluruh dunia sebagai Islamofobia. "Dia adalah seorang tokoh sekuler yang kejam dan benci Islam. Tak layak namanya dijadikan nama jalan di Jakarta yang mayoritas penduduknya beragama Islam," ujar Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu.

Dia menyarankan pemerintah tidak sembarang menempatkan nama jalan di Jakarta sebelum ditinjau semua aspek sejarah dan geografisnya. Jika rencana tersebut dipaksakan justru akan mencederai perasaan umat Islam di Indonesia, khususnya umat Islam Betawi sebagai masyarakat yang religius.

Meski demikian, mantan anggota DPR ini mengapresiasi ide baik pemerintah Indonesia dan Turki yang saling memberikan nama jalan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara.

Diketahui, KBRI Ankara sebelumnya meminta pemerintah Turki untuk menamai jalan di depan gedung baru mereka dengan nama Sukarno. Sementara, menurut Dubes RI, Turki mengusulkan Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta.

Namun, Lulung meminta pemerintah dan Dubes Turki di Indonesia memahami realitas masifnya penolakan terhadap nama Ataturk yang memicu banyak protes di dalam negeri, khususnya kondisi masyarakat Betawi selaku tuan rumah di Ibu Kota.

"Kami sepenuhnya mendukung tukar guling usulan nama yang semangatnya adalah untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Turki," ucapnya.
Baca juga: Bukan Mustafa Kemal Ataturk, Fadli Zon Usul Muhammad al Fatih sebagai Nama Jalan di Jakarta

Untuk itu, Bamus Betawi mengusulkan nama alternatif lain yaitu dengan penamaan Jalan Turki Utsmani sebagai penggantinya. "Saya kira kenapa tidak Turki Utsmani saja kan banyak juga nama tempat atau daerah yang dijadikan nama jalan di Jakarta. Sebagai simbol peradaban Islam terakir di dunia, penamaan Turki Utsmani akan menjadi doa dan inspirasi bagi generasi ke depan," ujar Lulung.

Diketahui, Dinasti Turki Utsmani adalah kerajaan terakhir dalam peradaban Turki. Saat itu, panglima perang sekaligus pemimpinnya adalah Sultan Mehmet II. Runtuhnya Turki Utsmani sekaligus mengakhiri peradaban Islam di dunia.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)