Sidang Hoaks Babi Ngepet, Jaksa Beberkan Kronologi Akal Bulus Terdakwa Bohongi Warga

Selasa, 14 September 2021 - 15:01 WIB
loading...
Sidang Hoaks Babi Ngepet, Jaksa Beberkan Kronologi Akal Bulus Terdakwa Bohongi Warga
Kasus hoaks babi ngepet di Sawangan dengan terdakwa Adam Ibrahim (44), memasuki sidang perdana di Pengadilan Negeri Depok, Selasa (14/9/2021). Foto: SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Kasus hoaks babi ngepet di Sawangan dengan terdakwa Adam Ibrahim (44), hari ini memasuki sidang perdana di Pengadilan Negeri Depok. Dalam persidangan yang digelar secara online, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Putri Dwi Astrini membeberkan kronologi akal bulus terdakwa membohongi warga.

Di hadapan hakim ketua M Iqbal serta hakim anggota Darmo dan Yuane, Jaksa Putri dalam dakwaannya menyampaikan bahwa terdakwa Adam pada Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 10.30 WIB, tepatnya di Jalan Masjid Syamsul Iman, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.



Bermula ketika terdakwa sedang berada di rumah kontrakannya. Kemudian datang saksi Adi dan Hamdani menceritakan tentang adanya warga Bedahan yang telah kehilangan uang tunai di dalam rumah. Warga kemudian sepakat untuk melakukan ronda malam.

Selajutnya, pada awal April 2021, terdakwa mengobrol dengan salah satu warga di samping rumah kontrakannya yang meminta solusi bagaimana agar peristiwa hilangnya uang warga dari dalam rumah itu bisa diatasi.

"Saat itulah muncul pemikiran terdakwa untuk merekayasa dan menyampaikan bahwa hilangnya uang warga dari dalam rumah adalah ulah dari babi jadi-jadian atau babi ngepet,” kata Putri, Selasa (14/9/2021).



Terdakwa selanjutnya menyampaikan kepada saksi Adi bahwa babi jadi-jadian itu dapat ditangkap dengan cara melakukan ritual atau syarat-syarat sesuai dengan arahannya. Kemudian dibelilah perlengkapan, seperti minyak misyik dan kayu gaharu.

“Adam mengajak Adi untuk patungan membeli minyak misyik dan kayu gaharu untuk menangkap babi tersebut. Kemudian Adi memberikan uang kepada terdakwa sebesar Rp900.000,” tukasnya.

Uang itu lalu dibelikan membeli seekor babi warna hitam dengan cara memesan secara online melalui media sosial. Adam pun diperlihatkan foto seekor babi hutan warna hitam dan sepakat melakukan transaksi secara COD di daerah Puncak ,Cianjur.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2387 seconds (0.1#10.140)