Bima Arya Sebut Kota Bogor Sudah Lewati Puncak Kedua COVID-19
loading...
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut wilayahnya sudah melewati fase puncak gelombang kedua COVID-19 . Hal itu berdasarkan dari data-data yang menunjukan tren terus menurun.
"Kalau lihat dari trennya jelas kita sudah melewati puncak yang kedua, grafiknya sudah menurun," kata Bima di Balai Kota Bogor, Selasa (24/8/2021). (Baca juga; Hari Pertama Buka, Mal di Kota Bogor Masih Sepi )
Sekarang, lanjut Bima, tinggal bagaimana menjaga kerja keras semua pihak ini bisa bertahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Juga berharap agar tidak ada varian COVID-19 baru yang muncul.
"Tinggal sekarang apakah ada varian baru ataukah protokol kesehatan tetap dipatuhi. Kalau dua faktor itu kemudian muncul lagi, maka bukan tidak mungkin akan ada gelombang ketiga," tegasnya. (Baca juga; Bertambah 19.106 Kasus, Positif Covid-19 di Tanah Air Tembus 4 Juta )
Untuk itu, dengan adanya pelonggaran terutama sektor ekonomi dalam perpanjangan PPKM Level 3 diharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Sehingga, roda perekonomian segera pulih dan kondisi Kota Bogor terus semakin membaik.
"Pelonggaran ini kami harap bisa memberi napas bagi warga yang betul-betul sulit untuk bernapas. Pekerja harian buruh lepasan dan sebagainya tetapi tetap kita tidak akan kendorkan (prokes)," ungkap Bima.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo mengatakan ada 3 hal upaya yang dilakukan untuk mencegah kerumunan ataupun memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi. Yakni dengan kembali memperpanjang ganjil genap, patroli di level mikro dan tetap melakukan Crowd Free Road. "Kita laksanakan pembatasan mobilitas supaya gak lost kontrol euforia," ucap Susatyo.
"Kalau lihat dari trennya jelas kita sudah melewati puncak yang kedua, grafiknya sudah menurun," kata Bima di Balai Kota Bogor, Selasa (24/8/2021). (Baca juga; Hari Pertama Buka, Mal di Kota Bogor Masih Sepi )
Sekarang, lanjut Bima, tinggal bagaimana menjaga kerja keras semua pihak ini bisa bertahan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Juga berharap agar tidak ada varian COVID-19 baru yang muncul.
"Tinggal sekarang apakah ada varian baru ataukah protokol kesehatan tetap dipatuhi. Kalau dua faktor itu kemudian muncul lagi, maka bukan tidak mungkin akan ada gelombang ketiga," tegasnya. (Baca juga; Bertambah 19.106 Kasus, Positif Covid-19 di Tanah Air Tembus 4 Juta )
Untuk itu, dengan adanya pelonggaran terutama sektor ekonomi dalam perpanjangan PPKM Level 3 diharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Sehingga, roda perekonomian segera pulih dan kondisi Kota Bogor terus semakin membaik.
"Pelonggaran ini kami harap bisa memberi napas bagi warga yang betul-betul sulit untuk bernapas. Pekerja harian buruh lepasan dan sebagainya tetapi tetap kita tidak akan kendorkan (prokes)," ungkap Bima.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo mengatakan ada 3 hal upaya yang dilakukan untuk mencegah kerumunan ataupun memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi. Yakni dengan kembali memperpanjang ganjil genap, patroli di level mikro dan tetap melakukan Crowd Free Road. "Kita laksanakan pembatasan mobilitas supaya gak lost kontrol euforia," ucap Susatyo.
(wib)