Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan, Anggota DPRD DKI Kenneth Sidak Pengerukan Lumpur di Waduk Grogol

Rabu, 18 Agustus 2021 - 16:45 WIB
loading...
Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan, Anggota DPRD DKI Kenneth Sidak Pengerukan Lumpur di Waduk Grogol
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth, melakukan pengecekan pengerukan lumpur wilayah Waduk Grogol di Jalan Latumenten Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Foto: SINDOnews/Ist
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, melakukan pengecekan pengerukan lumpur wilayah Waduk Grogol di Jalan Latumenten Raya, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Kent itu didampingi Kepala Satuan Pelaksana Tim Pengerukan Lumpur Kotamadya Jakarta Barat beserta jajarannya. Diketahui, Waduk Grogol merupakan salah satu tempat penampungan air hujan utama di wilayah Latumenten, Grogol dan sekitarnya.

Menurut Kent, kedatangannya di Waduk Grogol ini untuk memastikan jika operator alat berat sudah bekerja dengan maksimal, mengingat sebentar lagi akan memasuki penghujung tahun 2021 yang dikhawatirkan hujan dengan intensitas lebat akan mengguyur daerah DKI Jakarta.



"Karena waktu untuk mendekati akhir tahun tinggal sebentar lagi, yang kita tahu bersama bahwa akhir tahun seperti biasa akan mengalami curah hujan yang tinggi. Saya berharap bahwa dengan intensitas hujan yang tinggi, jika sudah dilakukan persiapan pencegahan yang matang dan integral, DKI Jakarta, terutama Jakarta Barat, akan bisa terbebas dari banjir," ujar Kent dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021).

Kata Kent, pengerukan lumpur harus dilakukan agar volume lumpur di waduk ini bisa semakin berkurang dan bisa menampung volume air yang maksimal ketika hujan lebat melanda, dengan tujuan agar tidak mengalami banjir kembali.

"Pengerukan dilakukan agar memperbesar dimensi waduk dan volume air yang tertampung bisa lebih banyak, sehingga air tidak akan meluap ke jalan dan bisa mengakibatkan banjir. Selain itu, saya juga akan meminta kepada Dinas LH (Lingkungan Hidup) supaya mempersiapkan semua Satgas UPK Badan Air agar stand by di setiap rumah pompa untuk gerak cepat membersihkan sampah yang menumpuk agar tidak mengganggu kinerja rumah pompa pada saat curah hujan yang tinggi," tutur Kent.

Kent menilai, banjir yang kerap terjadi di Jakarta adalah akibat dari pengelolaan tata ruang yang bermasalah. Banjir akan bisa teratasi jika sarana dan prasarana tertata dengan baik. Seluruh sistem yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta harus terintegrasi dengan baik, seperti pompa air, sungai, dan aliran drainase.

"Drainase kita ini sangat buruk. Hasil temuan saya di lapangan, banyak sekali sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik dalam mengantisipasi banjir. Lalu pembangunan crossing hingga turap di sejumlah kali harus dikerjakan dengan cepat," ucap Kent.

Kemudian, permasalahan pembebasan lahan untuk pemasangan sheet pile di bantaran DAS (Daerah Aliran Sungai) dalam mengantisipasi banjir kiriman, juga tidak terlaksana dengan maksimal dan anggaran pembebasan lahan ini tidak terserap dengan baik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2062 seconds (0.1#10.140)