Kabupaten Bekasi Kewalahan Tangani Banjir Luapan Kali Ulu
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemkab Bekasi kesulitan menangani banjir yang kerap merendam permukiman warga di Kampung Kali Ulu, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi . Setiap hujan deras mengguyur Bekasi, ratusan rumah warga di Desa Tanjung Sari dan Desa Karang Harja selalu terendam banjir hingga dua meter.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelola Sumber Daya Air Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan mengatakan, wilayah tersebut menjadi lokasi langganan banjir akibat luapan Kali Ulu. ”Pemkab kesulitan menangani banjir di sana karena permukiman warga berada di bantaran sungai,” ujarnya, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Atasi Banjir, Waduk Bojana Tirta di Kompleks Bea Cukai Dikeruk
Menurut dia, kesulitannya yakni alat berat yang akan melakukan normalisasi di Kali Ulu tidak bisa melintasi wilayah permukiman warga. Sebab, rumah warga berada persis di bantaran sungai. ”Jadi banjir di sana harus dilakukan secara komprehensif dan perlu dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk masyarakat,” ucapnya.
Iwan menjelaskan, pemerintah sebenarnya sudah beberapa kali melakukan normalisasi di beberapa titik Kali Ulu. Namun, saat alat berat akan diturunkan ke titik lainnya banyak masyarakat melakukan penolakan. Padahal, jika mengacu kepada aturan yang ada wilayah sepadan sungai adalah milik negara.
”Kita sudah mencoba mediasikan, kita undang pihak Kecamatan, Kepala Desa dan PJT. Saat itu PJT tidak hadir dan wargapun tetap tidak mau. Akhirnya, titik normalisasi itu kita pindahkan,” katanya.
Baca juga: Kurang 146 Kasus, Ini Sebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi
Sebelumnya, ratusan rumah warga di bantaran Kali Ulu, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, terendam banjir. Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ulu itu merendam ratusan rumah di dua desa yakni Desa Tanjungsari dam Desa Karangharja. Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 1,5 meter.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelola Sumber Daya Air Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan mengatakan, wilayah tersebut menjadi lokasi langganan banjir akibat luapan Kali Ulu. ”Pemkab kesulitan menangani banjir di sana karena permukiman warga berada di bantaran sungai,” ujarnya, Sabtu (14/8/2021).
Baca juga: Atasi Banjir, Waduk Bojana Tirta di Kompleks Bea Cukai Dikeruk
Menurut dia, kesulitannya yakni alat berat yang akan melakukan normalisasi di Kali Ulu tidak bisa melintasi wilayah permukiman warga. Sebab, rumah warga berada persis di bantaran sungai. ”Jadi banjir di sana harus dilakukan secara komprehensif dan perlu dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk masyarakat,” ucapnya.
Iwan menjelaskan, pemerintah sebenarnya sudah beberapa kali melakukan normalisasi di beberapa titik Kali Ulu. Namun, saat alat berat akan diturunkan ke titik lainnya banyak masyarakat melakukan penolakan. Padahal, jika mengacu kepada aturan yang ada wilayah sepadan sungai adalah milik negara.
”Kita sudah mencoba mediasikan, kita undang pihak Kecamatan, Kepala Desa dan PJT. Saat itu PJT tidak hadir dan wargapun tetap tidak mau. Akhirnya, titik normalisasi itu kita pindahkan,” katanya.
Baca juga: Kurang 146 Kasus, Ini Sebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi
Sebelumnya, ratusan rumah warga di bantaran Kali Ulu, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, terendam banjir. Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ulu itu merendam ratusan rumah di dua desa yakni Desa Tanjungsari dam Desa Karangharja. Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 1,5 meter.
(jon)