Jakarta Ulang Tahun ke-494, Ini Gubernur DKI dari Masa ke Masa
loading...
A
A
A
9. Wiyogo Atmodarminto (Masa Jabatan: 1987-1992)
Wiyogo merupakan lulusan Akmil tahun 1948 di Yogyakarta dan menjadi salah satu pelaku sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Ia pun pernah bertugas di Tokyo tahun 1983-1987 sebagai duta besar.
Selama kepemimpinan Letjen (Purn) Wiyogo Atmodarminto, ada kebijakan yang membuatnya dikenal publik: program Jakarta yang bersih, manusiawi, dan berwibawa (BMW). Slogan tersebut antara lain bertujuan ”mengembalikan citra” aparat Pemda DKI Jakarta menjadi aparat yang bersih, manusiawi, dan berwibawa.
Wiyogo melarang becak beroperasi di Ibu Kota sejak 31 Desember 1990. Hal ini tertuang dalam SK Gubernur DKI Jakarta No 1424 Tahun 1988 tentang Program Penyelesaian Masalah Becak dan Petunjuk Pelaksanaannya di DKI Jakarta.
Saat itu ada sekitar 30.000 becak. Bekas penarik becak kemudian dialihkan profesinya menjadi tukang sayur. Sebagai pengganti becak, juga disiapkan 14.623 bajaj, 1.750 bemo, dan 600 mikrolet. Toyoko, kendaraan sejenis bajaj, akhirnya dipastikan beroperasi resmi di Jakarta sekitar Mei 1991.
10. Surjadi Soedirdja (Masa Jabatan: 1992-1997)
Jenderal TNI (HOR) Soerjadi Soedirdja (lahir di Batavia, 11 Oktober 1938) adalah salah satu tokoh militer dan politik Indonesia. Soerjadi Soedirdja juga menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997.
Di masa kepemimpinannya, ia membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan juga memperbanyak daerah resapan air. Adapun proyek kereta api bawah tanah (subway) dan jalan susun tiga (triple decker) yang sempat didengung-dengungkan pada masanya belum terwujud.
Foto/Istimewa
Yang jelas, ia menyaksikan selesainya pembersihan jalan-jalan Jakarta dari becak, suatu usaha yang telah dimulai sejak gubernur sebelumnya (Bang Wi). Selain itu Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi pada masa Jakarta di bawah kepemimpinannya.
11. Sutiyoso (Masa Jabatan: 1997-2007)
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini masuk Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang tahun 1968. Karier militernya tergolong hebat. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan, antara lain Wadan Kopassus (1987) dan Panglima Kodam Jaya periode 1996-1997. Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, pada 10 Juni 2015 ia ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kepada Badan Intelijen Negara.
Wiyogo merupakan lulusan Akmil tahun 1948 di Yogyakarta dan menjadi salah satu pelaku sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Ia pun pernah bertugas di Tokyo tahun 1983-1987 sebagai duta besar.
Selama kepemimpinan Letjen (Purn) Wiyogo Atmodarminto, ada kebijakan yang membuatnya dikenal publik: program Jakarta yang bersih, manusiawi, dan berwibawa (BMW). Slogan tersebut antara lain bertujuan ”mengembalikan citra” aparat Pemda DKI Jakarta menjadi aparat yang bersih, manusiawi, dan berwibawa.
Wiyogo melarang becak beroperasi di Ibu Kota sejak 31 Desember 1990. Hal ini tertuang dalam SK Gubernur DKI Jakarta No 1424 Tahun 1988 tentang Program Penyelesaian Masalah Becak dan Petunjuk Pelaksanaannya di DKI Jakarta.
Saat itu ada sekitar 30.000 becak. Bekas penarik becak kemudian dialihkan profesinya menjadi tukang sayur. Sebagai pengganti becak, juga disiapkan 14.623 bajaj, 1.750 bemo, dan 600 mikrolet. Toyoko, kendaraan sejenis bajaj, akhirnya dipastikan beroperasi resmi di Jakarta sekitar Mei 1991.
10. Surjadi Soedirdja (Masa Jabatan: 1992-1997)
Jenderal TNI (HOR) Soerjadi Soedirdja (lahir di Batavia, 11 Oktober 1938) adalah salah satu tokoh militer dan politik Indonesia. Soerjadi Soedirdja juga menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997.
Di masa kepemimpinannya, ia membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan juga memperbanyak daerah resapan air. Adapun proyek kereta api bawah tanah (subway) dan jalan susun tiga (triple decker) yang sempat didengung-dengungkan pada masanya belum terwujud.
Foto/Istimewa
Yang jelas, ia menyaksikan selesainya pembersihan jalan-jalan Jakarta dari becak, suatu usaha yang telah dimulai sejak gubernur sebelumnya (Bang Wi). Selain itu Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi pada masa Jakarta di bawah kepemimpinannya.
11. Sutiyoso (Masa Jabatan: 1997-2007)
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini masuk Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang tahun 1968. Karier militernya tergolong hebat. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan, antara lain Wadan Kopassus (1987) dan Panglima Kodam Jaya periode 1996-1997. Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, pada 10 Juni 2015 ia ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kepada Badan Intelijen Negara.