7 Tahun Jadi Wali Kota, Bima Arya Ingin Bogor Lepas dari Julukan Kota Sejuta Angkot
loading...
A
A
A
"Jadi sudah berjalan angkot dengan konsep konversi 3 berbanding 1 dan 3 berbanding 2, angkot modern yang secara bertahap mengurangi beban pusat kota," jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Bogor Batasi Usia Operasional Angkot Tak Lebih dari 10 Tahun
Bima mengklaim di pusat kota saat ini angkot-angkot sudah mulai berkurang. Targetnya pada 2024 jumlah angkot di pusat kota benar-benar jauh berkurang.
"Kalau bisa berkurang total bagus, menjadi feeder semua, paling tidak sudah sangat bisa kurangi. Karena itu, yang perlu dilakukan adalah bagaimana konsep tadi bisa dibantu oleh semua kementerian, BPTJ, oleh swasta masuk dimana ini penting," jelasnya.
Bima menilai program buy the service (BTS) yang didorong Kementerian Perhubungan merupakan konsep yang dahsyat dampaknya di Kota Bogor.
"Sehingga skema konversi 3 berbanding 1 dan 3 berbanding 2 itu bisa berjalan dengan lebih cepat lagi, karena keterbatasan APBD kita," ungkapnya.
Dalam mewujudkan BTS, lanjut Bima, ada strategi, yakni push strategi dan pull strategi. Push strategi, yakni mendorong masyarakat pindah moda, tidak lagi menggunakan angkutan pribadi.
"Adapun kalau pull strategi adalah bagaimana menyediakan bus yang nyaman, murah, terjangkau dan lain-lain. Dua hal inilah yang saya kira sudah berjalan tinggal kita menjalankan program buy the service ini," tegasnya.
Baca Juga: Pemkot Bogor Batasi Usia Operasional Angkot Tak Lebih dari 10 Tahun
Bima mengklaim di pusat kota saat ini angkot-angkot sudah mulai berkurang. Targetnya pada 2024 jumlah angkot di pusat kota benar-benar jauh berkurang.
"Kalau bisa berkurang total bagus, menjadi feeder semua, paling tidak sudah sangat bisa kurangi. Karena itu, yang perlu dilakukan adalah bagaimana konsep tadi bisa dibantu oleh semua kementerian, BPTJ, oleh swasta masuk dimana ini penting," jelasnya.
Bima menilai program buy the service (BTS) yang didorong Kementerian Perhubungan merupakan konsep yang dahsyat dampaknya di Kota Bogor.
"Sehingga skema konversi 3 berbanding 1 dan 3 berbanding 2 itu bisa berjalan dengan lebih cepat lagi, karena keterbatasan APBD kita," ungkapnya.
Dalam mewujudkan BTS, lanjut Bima, ada strategi, yakni push strategi dan pull strategi. Push strategi, yakni mendorong masyarakat pindah moda, tidak lagi menggunakan angkutan pribadi.
"Adapun kalau pull strategi adalah bagaimana menyediakan bus yang nyaman, murah, terjangkau dan lain-lain. Dua hal inilah yang saya kira sudah berjalan tinggal kita menjalankan program buy the service ini," tegasnya.
(thm)