Viral Bentuk Tugu Pamulang, Pejabat Pemprov Banten Ini Sedih Melihatnya
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Bentuk Tugu Pamulang, Kota Tangerang Selatan menjadi viral di media sosial lantaran disebut tak sesuai dengan desain awal yang menyerupai kubah Banten lama. Kini, tugu itu hanya berbentuk kerangka besi dengan atap kubah di bagian atas.
Tugu Pamulang itu merupakan proyek pengerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten . Sejak 2017 silam, perencanaannya telah digarap dan baru direalisasikan tahun anggaran 2018 dengan nilai mencapai Rp300 jutaan.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, M. Tranggono mengaku baru tahu jika Tugu Pamulang itu dikerjakan oleh provinsi. Dia pun telah berkoordinasi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut."Saya baru tahu ini proyek dari provinsi. Saya juga sedih lihatnya, ini tanggung jawab moral saya. Tapi kita tetap tanggung jawab menyelesaikan ini," terangnya saat meninjau Tugu Pamulang, Minggu (11/04/21).
Menurut dia, desain awal Tugu Pamulang dengan hasil jadi di lapangan saat ini telah sesuai. Di mana tugu itu memang didesain dengan rupa kerangka besi dan bagian atasnya menyerupai kubah. "Ini bentuknya sudah sesuai dengan desain awal, bisa dicek sendiri. Hanya memang kalau desain awal kan bagian atasnya agak menyerupai bentuk pagoda, makanya kita ubah biar lebih mirip kubah menara," ungkapnya.
Tugu Pamulang sendiri memiliki tinggi sekira 9 meter dengan diameter antara 4 hingga 5 meter. Tugu itu berada persis di dalam bundaran depan Kampus Universitas Pamulang dan di samping Mapolsek Pamulang.
Tranggono membeberkan, saat awal pengerjaan proyek Tugu Pamulang dirinya belum menjabat sebagai kepala dinas. Meski begitu, belakangan ini dia telah mengetahui detail proyek tersebut berdasarkan informasi dari jajaran stafnya.
"Waktu itu saya belum menjabat. Tapi saya sudah dapat informasi soal perencananaan awal seperti apa, tahap kedua seperti apa. Jadi ini memang terkendala saat ada refocusing Covid," ucapnya.
Dilanjutkannya, realisasi anggaran pembangunan Tugu Pamulang pada tahun 2018 berjalan sesuai target. Lalu pada tahap kedua, tugu itu direncanakan akan didesain sebagaimana bentuk menara Masjid Banten lama. "Tahap pertama itu memang proyeknya dibangun seperti jadinya sekarang ini, sudah sesuai. Nah lalu ada tahap kedua pada tahun 2019 akhir, desainnya menyerupai menara masjid Banten lama. Foto dari desain kedua itulah yang beredar disosmed, jadi seolah-olah desain tahap kedua itu adalah perencanan tahap awal. Padahal enggak begitu, beda," ungkap dia.
Perencanaan tahap kedua pun urung dilakukan, lantaran pada anggaran tahun 2020 Covid melanda Indonesia hingga mengharuskan adanya refocusing anggaran. Perencanaan tahap dua dengan nilai sekira Rp200 juta-an itu akhirnya tertunda.
"Tahun 2020 enggak jadi, karena ada refocusing. Begitu pun sampai tahun ini Tapi karena ini ramai disorot, makanya kita kordinasi dulu. Mudah-mudahan bisa kita laksanakan tahap kedua itu pada anggaran perubahan 2021 ini," ucapnya.
Tugu Pamulang itu merupakan proyek pengerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten . Sejak 2017 silam, perencanaannya telah digarap dan baru direalisasikan tahun anggaran 2018 dengan nilai mencapai Rp300 jutaan.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, M. Tranggono mengaku baru tahu jika Tugu Pamulang itu dikerjakan oleh provinsi. Dia pun telah berkoordinasi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut."Saya baru tahu ini proyek dari provinsi. Saya juga sedih lihatnya, ini tanggung jawab moral saya. Tapi kita tetap tanggung jawab menyelesaikan ini," terangnya saat meninjau Tugu Pamulang, Minggu (11/04/21).
Menurut dia, desain awal Tugu Pamulang dengan hasil jadi di lapangan saat ini telah sesuai. Di mana tugu itu memang didesain dengan rupa kerangka besi dan bagian atasnya menyerupai kubah. "Ini bentuknya sudah sesuai dengan desain awal, bisa dicek sendiri. Hanya memang kalau desain awal kan bagian atasnya agak menyerupai bentuk pagoda, makanya kita ubah biar lebih mirip kubah menara," ungkapnya.
Tugu Pamulang sendiri memiliki tinggi sekira 9 meter dengan diameter antara 4 hingga 5 meter. Tugu itu berada persis di dalam bundaran depan Kampus Universitas Pamulang dan di samping Mapolsek Pamulang.
Tranggono membeberkan, saat awal pengerjaan proyek Tugu Pamulang dirinya belum menjabat sebagai kepala dinas. Meski begitu, belakangan ini dia telah mengetahui detail proyek tersebut berdasarkan informasi dari jajaran stafnya.
"Waktu itu saya belum menjabat. Tapi saya sudah dapat informasi soal perencananaan awal seperti apa, tahap kedua seperti apa. Jadi ini memang terkendala saat ada refocusing Covid," ucapnya.
Dilanjutkannya, realisasi anggaran pembangunan Tugu Pamulang pada tahun 2018 berjalan sesuai target. Lalu pada tahap kedua, tugu itu direncanakan akan didesain sebagaimana bentuk menara Masjid Banten lama. "Tahap pertama itu memang proyeknya dibangun seperti jadinya sekarang ini, sudah sesuai. Nah lalu ada tahap kedua pada tahun 2019 akhir, desainnya menyerupai menara masjid Banten lama. Foto dari desain kedua itulah yang beredar disosmed, jadi seolah-olah desain tahap kedua itu adalah perencanan tahap awal. Padahal enggak begitu, beda," ungkap dia.
Perencanaan tahap kedua pun urung dilakukan, lantaran pada anggaran tahun 2020 Covid melanda Indonesia hingga mengharuskan adanya refocusing anggaran. Perencanaan tahap dua dengan nilai sekira Rp200 juta-an itu akhirnya tertunda.
"Tahun 2020 enggak jadi, karena ada refocusing. Begitu pun sampai tahun ini Tapi karena ini ramai disorot, makanya kita kordinasi dulu. Mudah-mudahan bisa kita laksanakan tahap kedua itu pada anggaran perubahan 2021 ini," ucapnya.
(hab)