Pelaku Pemerkosaan Anak hingga Tewas di Pademangan, Pendiam dan Tak Bersosialisasi

Minggu, 04 April 2021 - 07:24 WIB
loading...
Pelaku Pemerkosaan Anak...
Pria paruh baya, pelaku pencabulan anak hingga tewas di Pademangan, Jakarta Utara, dikenal sebagai sosok pendiam. TS (54) bahkan jarang bersosialisasi dengan masyarakat. ILustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pria paruh baya, pelaku pencabulan anak hingga tewas di Pademangan, Jakarta Utara , dikenal sebagai sosok pendiam. TS (54) bahkan jarang bersosialisasi dengan masyarakat.

Hal ini diungkapkan WL (39), paman korban. Dia mengatakan, pelaku bekerja sebagai kuli kasar di Pelabuhan Sunda Kelapa dan jarang keluar rumah. Namun, siapa sangka ternyata TS menyimpan hasrat seksual terhadap cucunya sendiri. (Baca juga; Polisi Ciduk Kakek Pencabul Bocah di Pademangan, Keluarga: Nyawa Dibayar Nyawa )

Yang membuat kasus ini menyedihkan, korban yang masih berusia 7 tahun diperkosa sebanyak delapan kali oleh kakek tirinya. Korban akhirnya meninggal dunia, akibat luka pada alat kelaminnya. Pihak keluarga dan warga pun geram. (Baca juga; Paman Korban Sebut Bocah Pademangan Dicabuli Kakek Tiri Lebih dari 5 Kali )

"Korban tinggal dengan Neneknya. Kata dokter, akibat pemerkosaan itu kemaluan korban mengalami infeksi yang cukup parah. Keponakan saya meninggal jam 5 pagi di RS Persahabatan, Jakarta Timur," kata WL geram, Sabtu (3/4/2021).

Setelah kejadian itu, pelaku menghilang dan tidak terlihat di rumahnya. Polisi yang melakukan pengejaran, akhirnya bisa menemukan pelaku di tempat kerjanya. Ternyata, pelaku takut pulang ke rumah dan sembunyi di pelabuhan.

Sementara itu, Waka Polrestro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, saat ini pelaku sudah diamankan. Pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan. Kepada petugas, kakek itu mengakui perbuatannya memperkosa korban.

"Saat dimintai keterangan, tersangka mengakui seluruh perbuatannya. Sudah, sudah diamankan. Dia dicabuli, hingga infeksi. Masih penyelidikan. Nanti, hari Senin ya, kita kasih keterangan lengkapnya," pungkasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)