Tolak Keluarga dan Kuasa Hukum Habib Bahar, Pihak Lapas Gunung Sindur Dinilai Arogan
loading...
A
A
A
BOGOR - Azis Yanuar, Kuasa Hukum Habib Bahar bin Smith mengatakan, sebenarnya tidak akan ada aksi massa jika hak kliennya untuk didampingi kuasa hukum terpenuhi.
"Saya jamin tidak akan ada massa datang melakukan aksi seandainya saat itu Habib Bahar didampingi kuasa hukum dan mendapat perlakuan baik meski selama di ruang tahanan," ujar Azis dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (20/5/2020).
(Baca juga: Habib Bahar Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Kuasa Hukum: Sangat Berlebihan dan Sarat Kepentingan Politik)
Namun, yang terjadi pihak Lapas Gunung Sindur malah terkesan arogan menolak pihak keluarga maupun kuasa hukumnya untuk menjenguk Bahar meski hanya sejenak. "Bayangkan saja Rabu (20/5/2020) dini hari baru boleh dilihat setelah dari pagi massa melakukan aksi di depan Lapas Gunung Sindur," ungkapnya.
Kemudian, jika memang hanya karena aksi massa yang dianggap meresahkan lalu dipindah ke Lapas Nusakambangan, menurut dia, hal tersebut konyol. (Baca juga: Habib Bahar Ditangkap Lagi karena Langgar PSBB, Kriminolog: Apa Kabar Bandara dan Mal?)
"Ini sangat konyol, arogan, dan menunjukkan mental tiran dan mental antikritik bukan malah sebaliknya mental melayani dan pengayoman sebagaimana slogannya," ujar Azis.
Kepala Lapas Kelas IIA Gunung Sindur Mulyadi membenarkan narapidana kasus penganiayaan terhadap remaja yang izin asimilasinya dicabut dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Saya jamin tidak akan ada massa datang melakukan aksi seandainya saat itu Habib Bahar didampingi kuasa hukum dan mendapat perlakuan baik meski selama di ruang tahanan," ujar Azis dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (20/5/2020).
(Baca juga: Habib Bahar Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Kuasa Hukum: Sangat Berlebihan dan Sarat Kepentingan Politik)
Namun, yang terjadi pihak Lapas Gunung Sindur malah terkesan arogan menolak pihak keluarga maupun kuasa hukumnya untuk menjenguk Bahar meski hanya sejenak. "Bayangkan saja Rabu (20/5/2020) dini hari baru boleh dilihat setelah dari pagi massa melakukan aksi di depan Lapas Gunung Sindur," ungkapnya.
Kemudian, jika memang hanya karena aksi massa yang dianggap meresahkan lalu dipindah ke Lapas Nusakambangan, menurut dia, hal tersebut konyol. (Baca juga: Habib Bahar Ditangkap Lagi karena Langgar PSBB, Kriminolog: Apa Kabar Bandara dan Mal?)
"Ini sangat konyol, arogan, dan menunjukkan mental tiran dan mental antikritik bukan malah sebaliknya mental melayani dan pengayoman sebagaimana slogannya," ujar Azis.
Kepala Lapas Kelas IIA Gunung Sindur Mulyadi membenarkan narapidana kasus penganiayaan terhadap remaja yang izin asimilasinya dicabut dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
(jon)