Penataan Trotoar di Jakarta Dianggarkan Rp100 Miliar, Anggota DPRD: Lebih Baik untuk BLT

Senin, 08 Maret 2021 - 17:34 WIB
loading...
Penataan Trotoar di Jakarta Dianggarkan Rp100 Miliar, Anggota DPRD: Lebih Baik untuk BLT
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai tidak perlu melakukan penataan trotoar hingga menelan anggaran Rp100 miliar. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata trotoar di 10 ruas jalan Ibu Kota. Penataan ini menelan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp100 miliar.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan, pihaknya sedang melakukan pematangan rencana penataan trotoar. Rencananya penataan ini dieksekusi serentak pada Mei 2021 mendatang.



Menanggapi rencana itu, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, meminta kepada Dinas Bina Marga tidak perlu melakukan penataan trotoar di Ibu Kota hingga menelan anggaran Rp100 miliar. Alangkah baiknya jika anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19 yang sudah 1 tahun mewabah di Jakarta.

"Untuk apa dilakukan penataan trotoar di tengah pandemi Covid-19 seperti ini? Anggaran Rp100 miliar itu besar loh, lebih baik anggaran tersebut bisa dialihkan ke penanganan Covid-19 di Jakarta, berupa bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Kenneth dalam keterangannya, Senin (8/3/2021).

Ia menilai pembangunan trotoar bukan kegiatan yang mendesak saat ini. Sebab pembangunan trotoar tidak mengatasi tetapi malahan akan menambah kemacetan di Jakarta.

"Kenapa yang harus diprioritaskan itu penataan trotoar, seharusnya yang dijadikan prioritas adalah kebutuhan warga di tengah pendemi Covid-19 dan penanganan banjir," tegas Kent.

Baca juga: KPK Usut Dugaan Korupsi Pembelian Tanah Terkait Program DP 0 Rupiah)

Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta ini menambahkan, saat ini banyak warga Jakarta yang tak mampu tidak mendapatkan BLT. Pasalnya, BLT yang disalurkan Pemprov DKI Jakarta tidak merata ke seluruh lapisan masyarakat.

"Data tersebut saya dapatkan ketika mendengar keluhan warga saat reses di wilayah Jakarta Barat, banyak permasalahan yang harus diselesaikan, salah satunya penerimaan BLT yang tak merata. Kasihan warga saat ini, sangat butuh bantuan di tengah pandemi Covid-19. Jadi saya minta Pemprov DKI jangan aneh-aneh deh dengan membuat perencanaan pembangunan seperti penataan trotoar yang dianggarkan Rp100 miliar," tuturnya.

Menurutnya, lebih baik anggaran tersebut bisa dialihkan untuk yang lebih bermanfaat bagi warga Jakarta.

"Belum ada urgensinya melakukan penataan trotoar. Nanti jika banjir lagi trotoar akan kembali rusak . Lebih baik penataan trotoar ditunda terlebih dahulu, dialihkan untuk yang lebih urgent saja seperti penanganan Covid-19 yang membutuhkan anggaran besar, serta penanganan banjir," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan penataan awal trotoar akan dilakukan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimulai dari Jalan Senopati hingga Jalan Suryo, Jalan Woltermonginsidi, hingga Jalan Trunojoyo dan Jalan Gunawarman. Kemudian, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain. Berikut ini rinciannya:

Jakarta Barat
- Jalan Duri Kosambi

Jakarta Selatan
- Jalan Tebet CS, Jalan Tebet Raya (lanjutan)
- Jalan Senopati hingga Jalan Suryo
- Jalan Woltermonginsidi hingga Jalan Trunojoyo
- Jalan Gunawarman

Jakarta Pusat
- Jalan Kesehatan
- Jalan Raden Saleh

Jakarta Barat
- Kawasan Puri, Jalan Puri Wangi

Jakarta Timur
- Jalan Layur

Jakarta Utara
- Area sekitar Jakarta International Stadium, Jalan Sunter Permai Raya - Jalan Danau Sunter Barat.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)