Berhasil Kendalikan Covid-19, Bupati Bogor Ade Yasin Naikkan Insentif RT/RW
loading...
A
A
A
BOGOR - Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin berjanji memberikan insentif tambahan kepada RT/RW dan Linmas di Kabupaten Bogor yang berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19.
Janji itu disampaikan Ade Yasin saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro dan Pemberian Penghargaan Pelaksanaan PPKM Mikro periode 9-22 Februari 2021 secara virtual, di Posko Sekretariat Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Senin (1/3/2021).
Ade Yasin menjelaskan, penghargaan dan pemberian insentif tambahan kepada RT/RW di Kabupaten Bogor sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.
Sebab RT/RW tidak hanya berada di garda terdepan dalam penanganan Covid 19, tetapi juga paling mengetahui kebutuhan masyarakatnya. Selain itu, RT/RW merupakan jembatan aspirasi serta ujung tombak pembangunan di Kabupaten Bogor.
“Ini bentuk apresiasi kami kepada para RT/RW, serta janji yang telah saya sampaikan pada tahun 2018 lalu bahwa insentif mereka akan kami naikkan sebesar Rp500 ribu per bulan. Untuk Linmas insentif tambahan dari Rp200 ribu jadi Rp300 ribu per bulan,” jelas Ade.
Menurut Ade, nominal insentif tentunya tidak seberapa dibandingkan dengan pengabdian dan tugas mulia melayani masyarakat. Khususnya RT/RW dan Linmas jika terjadi masalah di lingkungan mereka lah yang paling depan mengatasinya.
Berbagai tunjangan dan insentif yang diberikan Pemkab Bogor selain untuk mendukung kinerja, juga diharapkan dapat memperkuat perekonomian masyarakat.
“Semoga apa yang diberikan ini dapat disyukuri dan memotivasi untuk lebih giat dalam mengabdikan diri demi kebaikan dan kemajuan lingkungannya masing-masing. Pemberian insentif ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka,” Ade menegaskan.
Ade menambahkan, Pemkab Bogor juga akan memberikan insentif kepada amil dan guru PAUD sebesar Rp200 ribu per bulan dan insentif guru madrasah sebesar Rp250 ribu per bulan.
Ditambah dengan program stimulus Satu Miliar Satu Desa (SAMISADE) yang juga merupakan upaya pemulihan ekonomi melalui pendekatan pembangunan infrastruktur perdesaan dengan pola padat karya.
“Semoga berbagai program intervensi tersebut dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Bogor,”pungkasnya.
Janji itu disampaikan Ade Yasin saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro dan Pemberian Penghargaan Pelaksanaan PPKM Mikro periode 9-22 Februari 2021 secara virtual, di Posko Sekretariat Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Senin (1/3/2021).
Ade Yasin menjelaskan, penghargaan dan pemberian insentif tambahan kepada RT/RW di Kabupaten Bogor sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.
Sebab RT/RW tidak hanya berada di garda terdepan dalam penanganan Covid 19, tetapi juga paling mengetahui kebutuhan masyarakatnya. Selain itu, RT/RW merupakan jembatan aspirasi serta ujung tombak pembangunan di Kabupaten Bogor.
“Ini bentuk apresiasi kami kepada para RT/RW, serta janji yang telah saya sampaikan pada tahun 2018 lalu bahwa insentif mereka akan kami naikkan sebesar Rp500 ribu per bulan. Untuk Linmas insentif tambahan dari Rp200 ribu jadi Rp300 ribu per bulan,” jelas Ade.
Menurut Ade, nominal insentif tentunya tidak seberapa dibandingkan dengan pengabdian dan tugas mulia melayani masyarakat. Khususnya RT/RW dan Linmas jika terjadi masalah di lingkungan mereka lah yang paling depan mengatasinya.
Berbagai tunjangan dan insentif yang diberikan Pemkab Bogor selain untuk mendukung kinerja, juga diharapkan dapat memperkuat perekonomian masyarakat.
“Semoga apa yang diberikan ini dapat disyukuri dan memotivasi untuk lebih giat dalam mengabdikan diri demi kebaikan dan kemajuan lingkungannya masing-masing. Pemberian insentif ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka,” Ade menegaskan.
Ade menambahkan, Pemkab Bogor juga akan memberikan insentif kepada amil dan guru PAUD sebesar Rp200 ribu per bulan dan insentif guru madrasah sebesar Rp250 ribu per bulan.
Ditambah dengan program stimulus Satu Miliar Satu Desa (SAMISADE) yang juga merupakan upaya pemulihan ekonomi melalui pendekatan pembangunan infrastruktur perdesaan dengan pola padat karya.
“Semoga berbagai program intervensi tersebut dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Bogor,”pungkasnya.
(thm)