Penggali Kubur di TPU Jombang Tangsel Mogok Kerja, Begini Faktanya

Selasa, 26 Januari 2021 - 05:02 WIB
loading...
Penggali Kubur di TPU Jombang Tangsel Mogok Kerja, Begini Faktanya
Sejumlah penggali kubur khusus pasien COVID-19 di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dilaporkan mogok kerja. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah penggali kubur khusus pasien COVID-19 di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dilaporkan mogok kerja. Mereka protes spontan, karena upahnya belum dibayar.

Kepala TPU Jombang, Tabroni mengatakan, hal itu terjadi karena ada miskomunikasi. Para pekerja mengira bayaran harian mereka tidak cair. Padahal, ada pergantian sistem pembayaran bagi para penggali kubur, dari harian menjadi mingguan.
Baca Juga: Ladeni Tantangan Turki, Yunani Borong 18 Jet Tempur Prancis

"Tidak ada mogok. Hanya mis (miskomunikasi) aja. Biasa harian, sistem lama. Mau dibuat mingguan, sistem baru," kata Tabroni kepada SINDOnews di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel, Senin (25/1/2021).



Para pekerja penggali kubur mendapat bayaran setiap lubang yang dibuat. Untuk setiap satu lubang, dibutuhkan lima pekerja dan dihargai Rp1 juta. Dalam sehari, mereka bisa menggali 5 lubang, dengan penghasilan Rp1 juta per orang.
Baca Juga: Serang Balik, China Tuding COVID-19 Berasal dari Lab Militer AS

"Per lubang Rp1 juta. Per Senin ini, dibuat per minggu. Hanya minta kepastian, jika per minggu. Sehari bisa Rp1 juta per satu orang. Ada mis saja. Biasa harian, diubah ke mingguan. Hitungannya tetap sama, per lubang," katanya.

Dilanjutkan Tabroni, informasi adanya perubahan sistem pembayaran dari harian ke mingguan itu memang mendadak.



"Ya, mendadak. Normal bang (tidak ada mogok). (Sekarang) galinya pakai beko. Jadi mereka hanya urug saja. Sudah agak ringan. Beko semua sekarang. Dari April sudah pakai beko," kata Tabroni.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)