Satpol PP Pertanyakan Ucapan Ridwan Kamil Soal Ketaatan Jaga Jarak di Depok Rendah
loading...
A
A
A
DEPOK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok mempertanyakan ucapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rendahnya ketaatan warganya dalam menjaga jarak . Pertanyaan itu dilontarkan oleh Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny.
“Aplikasi apa ya? Kalau aplikasi itu hasil, misalnya kita yang giat melakukan (razia) protokol kesehatan banyak, sementara daerah lain tidak banyak (razia), maka tentu kita yang banyak dong (angka pelanggaran protokol kesehatannya). Justru kita yang rajin yang meningkat,” kata Lienda kepada wartawan di Depok, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga: 40 Jenazah Ditemukan, Operasi SAR Longsor Sumedang Ditutup
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu terkait hal tersebut. Karena, semua harus dibuktikan terlebih dahulu.
Baca Juga: Bahas Kasus Bansos, Refly Harun Lantunkan Sepotong Lirik Lagu Ebiet G Ade
“Saya akan konfirmasi datanya darimana, apakah data dari yang kami sampaikan, atau data riil di lapangan, atau seperti apa,” tegasnya. Menurutnya jika ingin melakukan perbandingan, maka harus dengan standar yang sama. Lienda menuturkan, jika ingin membuat perbandingan kepatuhan terhadap protokol kesehatan antar wilayah maka perbandingannya harus yang seimbang.
“Harus apple to apple, misalnya di daerah ini berapa kali (razia), hasilnya gimana? Jangan-jangan, nanti banyakan Depok yang melalukan kegiatan (razia), ya banyak melaporkan. Sementara yang lain tidak terlalu sering melaporkan, itu yang harus dibuktikan dulu,” tutupnya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwa Kamil mengatakan, kepatutan warga Kota Depok dalam menjaga jarak termasuk yangrendah di Jawa Barat. Sedangkan kepatuhan tinggi adalah di Kota Bekasi.
“Aplikasi apa ya? Kalau aplikasi itu hasil, misalnya kita yang giat melakukan (razia) protokol kesehatan banyak, sementara daerah lain tidak banyak (razia), maka tentu kita yang banyak dong (angka pelanggaran protokol kesehatannya). Justru kita yang rajin yang meningkat,” kata Lienda kepada wartawan di Depok, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga: 40 Jenazah Ditemukan, Operasi SAR Longsor Sumedang Ditutup
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu terkait hal tersebut. Karena, semua harus dibuktikan terlebih dahulu.
Baca Juga: Bahas Kasus Bansos, Refly Harun Lantunkan Sepotong Lirik Lagu Ebiet G Ade
“Saya akan konfirmasi datanya darimana, apakah data dari yang kami sampaikan, atau data riil di lapangan, atau seperti apa,” tegasnya. Menurutnya jika ingin melakukan perbandingan, maka harus dengan standar yang sama. Lienda menuturkan, jika ingin membuat perbandingan kepatuhan terhadap protokol kesehatan antar wilayah maka perbandingannya harus yang seimbang.
“Harus apple to apple, misalnya di daerah ini berapa kali (razia), hasilnya gimana? Jangan-jangan, nanti banyakan Depok yang melalukan kegiatan (razia), ya banyak melaporkan. Sementara yang lain tidak terlalu sering melaporkan, itu yang harus dibuktikan dulu,” tutupnya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwa Kamil mengatakan, kepatutan warga Kota Depok dalam menjaga jarak termasuk yangrendah di Jawa Barat. Sedangkan kepatuhan tinggi adalah di Kota Bekasi.
(mhd)