Penderita Covid-19 Meninggal di Taksi Online, Satgas Kota Depok Belum Pegang Data
loading...
A
A
A
DEPOK - LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI) melaporkan pada 3 Januari 2021 lalu ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu disebut berasal dari Kota Depok.
Secara keseluruha LaporCovid-19 dan CISDI mengeluarkan 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit.
Baca juga: Ditolak 10 Rumah Sakit, Penderita Covid-19 Asal Depok Meninggal di Taksi Online
Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan belum bisa memastikan apakah penderita Covid-19 yang meninggal di taksi online merupakan warga Depok atau bukan. Sebab, pihak LaporCovid-19 belum memberikan data pasien tersebut.
“Kami sudah meminta LaporCovid-19 untuk melakukan klarifikasi dan penjelasan terkait hal ini kepada publik dengan kronologis kejadian itu. Saya menghubungi pihak pelapor Covid-19, mereka belum bersedia memberikan data pasien dan alamatnya dimana, " kata Dadang, Senin (18/1/2021).
Baca juga: 2 Hari Tak Keluar Rumah, PNS Sebatang Kara Ditemukan Meninggal
Adapun terkait penolakan rumah sakit itu disebut berada di Depok dan luar Depok. Hanya saja, pihak LaporCovid-19 belum memberikan kronologis secara detail.
“Kami minta pihak LaporCovid-19 untuk menjelaskan kronologis. Itu penting agar terang menderang. Untuk internal pemerintah sebagai evaluasi kami. Kami mohon data diberikan secara internal untuk formulasi kebijakan. Data pasien tidak diberikan. Informasi sementara warga Depok, tapi kita harus tahu dulu secara pasti alamat ya,” tutupnya.
Secara keseluruha LaporCovid-19 dan CISDI mengeluarkan 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit.
Baca juga: Ditolak 10 Rumah Sakit, Penderita Covid-19 Asal Depok Meninggal di Taksi Online
Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan belum bisa memastikan apakah penderita Covid-19 yang meninggal di taksi online merupakan warga Depok atau bukan. Sebab, pihak LaporCovid-19 belum memberikan data pasien tersebut.
“Kami sudah meminta LaporCovid-19 untuk melakukan klarifikasi dan penjelasan terkait hal ini kepada publik dengan kronologis kejadian itu. Saya menghubungi pihak pelapor Covid-19, mereka belum bersedia memberikan data pasien dan alamatnya dimana, " kata Dadang, Senin (18/1/2021).
Baca juga: 2 Hari Tak Keluar Rumah, PNS Sebatang Kara Ditemukan Meninggal
Adapun terkait penolakan rumah sakit itu disebut berada di Depok dan luar Depok. Hanya saja, pihak LaporCovid-19 belum memberikan kronologis secara detail.
“Kami minta pihak LaporCovid-19 untuk menjelaskan kronologis. Itu penting agar terang menderang. Untuk internal pemerintah sebagai evaluasi kami. Kami mohon data diberikan secara internal untuk formulasi kebijakan. Data pasien tidak diberikan. Informasi sementara warga Depok, tapi kita harus tahu dulu secara pasti alamat ya,” tutupnya.
(thm)