Warga Jakarta Utara Panen Raya Sayuran Urban Farming secara Virtual

Jum'at, 15 Mei 2020 - 16:03 WIB
loading...
Warga Jakarta Utara...
Pemkot Jakarta Utara lakukan panen raya sayuran secara virtual. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Dalam melaksanakan penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berbagai aktivitas di luar rumah menjadi serba terbatas. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Untuk mendukung terlaksananya PSBB tersebut, di waktu panen raya sayuran, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara membuat metode panen dengan cara berbeda.

Kasudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Utara, Unang Rusmanto menjelaskan bahwa kegiatan panen raya sayuran binaan Sudin KPKP dilakukan secara virtual saat pandemi Covid-19.

"Jadi melalui teleconference, kita bisa menyaksikan langsung kegiatan panen raya di sejumlah lokasi di 6 kecamatan. Tidak memungkinkan kita berkumpul di suatu tempat untuk melaksanakan acara panen raya dintengah pandemi," Kata Unang saat di konfirmasi, Jumat (15/5/2020)

Warga RW 08, Komplek Gaya Motor, Kelurahan Semper Timur, Luvita Sari, mengatakan, kegiatan panen raya sayuran kali ini sangat berbeda dari sebelumnya. Bahkan membuat warga semangat untuk bisa melihat langsung hasil tanaman yang dikelola melalui gadget masing masing.

"Hasil panen sayuran yang dilakukan setiap bulannya langsung dipasarkan di lingkungan terdekat. Kita jual ke warga saja per 200 gr harganya Rp5 ribu," ujarnya.

Dalam panen kali ini Luvita memanen sayuran kangkung dan sawi dengan kapasitas 102 pot. Dalam waktu satu bulan, untuk sayuran kangkung sendiri telah memanen sebanyak dua kali dan sawi sekali.

Menurut Luvita, dari keberhasilan panen warga menjadi sebuah motivasi untuk berswadaya dan ada penambahan dukungan dari pemerintah. "Kita berharap adanya penambahan rak tanaman hidroponik sehingga kebutuhan warga bisa terpenuhi," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menilai, kehadiran pertanian perkotaan(urban farming) di tengah pandemi Covid-19 mampu menguatkan ketahanan pangan. Sebab dengan lahan yang terbatas dan gotong royong lapisan masyarakat justru mampu mendorong hasil yang baik.

“Ini sebuah bukti bahwa kegiatan urban farming bisa diselenggarakan semua lapisan masyarakat. Tidak memerlukan lahan luas tapi bisa di lahan sempit seperti di kantor atau pun pekarangan rumah,” kata Sigit, di Jakarta Utara, Jumat (15/5/2020).

Menurut Sigit, pertanian perkotaan tak sekadar menguatkan ketahanan pangan semata, namun juga dapat menguatkan ketahanan sosial dengan adanya kegiatan yang mencerminkan gotong royong dan kolaborasi. Mulai dari tahap penanaman, panen, hingga pembagian hasil panen.

“Kebahagiaan kami terlebih pandemi Covid-19, saatnya menguatkan gotong royong dan kolaborasi. Hasil panen jadi bahan dapur umum warga. Ini semangat kebersamaan yang ditunjukkan sebagai nilai sosial tinggi. Hasil panen tidak sekadar untuk dikonsumsi sendiri dan jual, tapi juga tetangga. Ini tentunya dapat menumbuhkan dan merawat nilai persatuan dan kesatuan kita,” jelasnya.

Ke depan, Sigit berjanji akan mengembangkan model pertanian perkotaan di tengah masyarakat, termasuk juga dalam mengembangkan media tanam dan varietas tanaman yang dihasilkan. “Kendala memang saya rasa terkait media tanam. Ini sebuah ruang yang baik kita belajar dari kisah sukses yang lain Untuk itu ke depannya ini harus dapat lebih dikembangkan,” pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1038 seconds (0.1#10.140)