Peminat Tanaman Hias Membludak, Pemkot Bogor Fasilitasi Petani, Pedagang hingga Kolektor
loading...
A
A
A
BOGOR - Ratusan jenis tanaman hias meramaikan kontes Piala Dedie Rachim di Pasar Tanaman Hias yang berlokasi di Minaqu Home Nature, Bogor Nirwana Residence (BNR). Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meninjau langsung pelaksanaan kontes.
Di lokasi Dedie menerangkan bahwa sejak diresmikan November lalu omset para pedagang tanaman hias terlihat cukup baik. Bahkan, pendapatan para pelaku tanaman hias cukup signifikan di tengah pandemi.
Melalui acara tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin memberikan peluang kepada pedagang untuk berkembang dalam memasarkan produk-produk pertanian multikultural non pangan.
"Kita buat terobosan. Ada yang perlu kita cari. Kita cari kreativitas baru dan ternyata pasar tanaman hias ini peminatnya lumayan membludak," sebut Dedie. (Baca juga: Mentan Kaget Harga Tanaman Hias Janda Bolong Tembus Ratusan Juta Rupiah)
Dedie menambahkan, Kota Bogor dikenal sebagai kota ilmuwan pertanian, sehingga tidak sedikit orang yang datang ke Kota Bogor untuk mencari koleksi tanaman hias yang baru, khususnya koleksi tanaman hias yang sedang 'naik daun'.
"Saya pikir itu salah satu hal yang harus kita perhatikan ke depan. Bagaimana me-maintenance atau mencari kreasi-kreasi baru dari tanaman ini, sehingga para kolektor bisa terus datang ke Bogor dan memberikan kontribusi kepada perekonomian masyarakat Kota Bogor," jelasnya.
Direktur Minaqu Homeniture, Yasmin Sanad, menyebut, kontes ini digelar dengan tema Piala Dedie Rachim. Sebelumnya kontes ini direncanakan sejak Pasar Tanaman Hias dibuka 28 November yang lalu. (Baca juga: Booming Tanaman Hias, Sehari Warga Depok Ini Bisa Dapat Cuan Puluhan Juta Rupiah)
"Masyarakat di tengah pandemi ini sedang menggemari tanaman hias. Untuk itu, kita menjembatani dengan mengadakan acara ini. Sehingga masyarakat tahu tanaman yang dia rawat, sudah masuk standar apa belum," ujarnya.
Dalam kontes tersebut, ada beberapa penilaian oleh tim juri ahli, seperti penampilan, karakter, dan kesehatan tanaman hias. Tercatat, peserta yang berpartisipasi bukan hanya dari Kota Bogor, namun juga dari luar kota.
"Pesertanya ada 114 peserta dari kalangan petani, masyarakat dan penghobi tanaman hias yang dibagi tiga kategori, yaitu kategori Anthorium, Caladium, dan Simonium," sebutnya. (Baca juga: Tren Tanaman Hias, Tak Hanya di Pinggir Jalan tapi Juga di Pusat Perbelanjaan)
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas Rasmana, menyatakan, kontes tanaman ini adalah kompetisi perdana. Ke depan Pemkot mencari formulasi sesuai dengan standar festival atau kontes yang lebih bagus.
"Saya akan berkolaborasi dengan Minaqu Home Nature untuk menjadi pemasok kami dan melatih masyarakat yang ingin mengembangkan dan membudidayakan tanaman hias," pungkasnya.
Di lokasi Dedie menerangkan bahwa sejak diresmikan November lalu omset para pedagang tanaman hias terlihat cukup baik. Bahkan, pendapatan para pelaku tanaman hias cukup signifikan di tengah pandemi.
Melalui acara tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin memberikan peluang kepada pedagang untuk berkembang dalam memasarkan produk-produk pertanian multikultural non pangan.
"Kita buat terobosan. Ada yang perlu kita cari. Kita cari kreativitas baru dan ternyata pasar tanaman hias ini peminatnya lumayan membludak," sebut Dedie. (Baca juga: Mentan Kaget Harga Tanaman Hias Janda Bolong Tembus Ratusan Juta Rupiah)
Dedie menambahkan, Kota Bogor dikenal sebagai kota ilmuwan pertanian, sehingga tidak sedikit orang yang datang ke Kota Bogor untuk mencari koleksi tanaman hias yang baru, khususnya koleksi tanaman hias yang sedang 'naik daun'.
"Saya pikir itu salah satu hal yang harus kita perhatikan ke depan. Bagaimana me-maintenance atau mencari kreasi-kreasi baru dari tanaman ini, sehingga para kolektor bisa terus datang ke Bogor dan memberikan kontribusi kepada perekonomian masyarakat Kota Bogor," jelasnya.
Direktur Minaqu Homeniture, Yasmin Sanad, menyebut, kontes ini digelar dengan tema Piala Dedie Rachim. Sebelumnya kontes ini direncanakan sejak Pasar Tanaman Hias dibuka 28 November yang lalu. (Baca juga: Booming Tanaman Hias, Sehari Warga Depok Ini Bisa Dapat Cuan Puluhan Juta Rupiah)
"Masyarakat di tengah pandemi ini sedang menggemari tanaman hias. Untuk itu, kita menjembatani dengan mengadakan acara ini. Sehingga masyarakat tahu tanaman yang dia rawat, sudah masuk standar apa belum," ujarnya.
Dalam kontes tersebut, ada beberapa penilaian oleh tim juri ahli, seperti penampilan, karakter, dan kesehatan tanaman hias. Tercatat, peserta yang berpartisipasi bukan hanya dari Kota Bogor, namun juga dari luar kota.
"Pesertanya ada 114 peserta dari kalangan petani, masyarakat dan penghobi tanaman hias yang dibagi tiga kategori, yaitu kategori Anthorium, Caladium, dan Simonium," sebutnya. (Baca juga: Tren Tanaman Hias, Tak Hanya di Pinggir Jalan tapi Juga di Pusat Perbelanjaan)
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas Rasmana, menyatakan, kontes tanaman ini adalah kompetisi perdana. Ke depan Pemkot mencari formulasi sesuai dengan standar festival atau kontes yang lebih bagus.
"Saya akan berkolaborasi dengan Minaqu Home Nature untuk menjadi pemasok kami dan melatih masyarakat yang ingin mengembangkan dan membudidayakan tanaman hias," pungkasnya.
(thm)