Mengikuti Operasi SAR Udara Mencari Sriwijaya Air dengan Pesawat TNI AU

Minggu, 10 Januari 2021 - 17:56 WIB
loading...
Mengikuti Operasi SAR...
TNI Angkatan Udara (AU) sebagai bagian dari Basarnas turut melakukan operasi terkoordinasi pencarian penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang sejak kemarin. SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) sebagai bagian dari Basarnas turut melakukan operasi terkoordinasi pencarian penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang sejak kemarin. Antara lain dengan pemantauan dari udara titik hilangnya pesawat dari radar.

TNI AU mengerahkan tiga pesawat yakni helikopter NAS 332 Super Puma, helikopter EC 725 Caracal, dan pesawat CN-295. Sedangkan Basarnas menyertakan helikopter berjenis AW 305. Semua diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pantauan MNC Portal di lokasi, helikopter milik Basarnas yang pertama lepas landas meninggalkan Suma 1 Baseops Lanud Halim Perdanakusuma. Alutsista ini terbang pukul 07.00 WIB. Tak lama, Asops KSAU Marsda TNI Henri Alifiandi menaiki helikopter Caracal untuk melakukan peninjauan langsung.

Sekitar pukul 09.30 WIB, giliran pesawat CN-295 yang lepas landas, dipiloti Kapten Gilang S Pranajaya. Dispen TNI AU memberi tempat kepada 30 jurnalis untuk ikut melihat situasi terkini Perairan Kepulauan Seribu melalui pantauan udara.

Posisi dalam pencarian, jelas Gilang, berada di ketinggian 2.500 kaki di atas permukaan laut, dan jika belum menunjukkan hasil, maka ketinggian bisa diturunkan hingga 500 kaki. Waktu yang ditempuh sekitar 1,5 jam. (Baca juga; Hujan Deras Guyur Lokasi Jatuh Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Tim SAR Tunda Pencarian )

Selama di udara, pesawat beberapa kali melakukan manuver miring ke kiri. Jika ditotal, 10 hingga 15 kali pesawat berputar di antara pulau Laki dan Pulau Lacang, Perairan Kepulauan Seribu. Kondisi cuaca selama penerbangan tak begitu mengganggu jalannya proses pencarian meski saat lepas landas sebagian langit Jakarta sempat tertutup awan. Mendekati lokasi, cuaca berangsur cerah.

Dari atas, puluhan kapal besar dan kapal cepat terlihat menyisir di luasnya lautan. Air laut yang biru di beberapa titik tampak sedikit menghitam. (Baca juga; Pantauan Udara Pencarian Sriwijaya Air, Pilot TNI AU Lihat Air Laut Menghitam )

Petugas SAR TNI AU menduga penyebab air laut menghitam karena tumpahan bahan bakar pesawat Sriwijaya Air. Sejumlah benda yang tidak bisa teridentifikasi dari atas tampak terapung-apung di sekeliling kapal-kapal SAR.



Pesawat CN-295 yang kami tumpangi akhirnya kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma menjelang tengah hari. "Kita sudah merekam data yang cukup untuk menunjang pencarian," ujar Gilang seusai pendaratan.

Proses pendaratan berjalan mulus tanpa gangguan tepat dipukul 11.45 WIB. Kadispen TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, ada tujuh personel TNI AU dikerahkan di dalam pesawat CN-295. Mulai dari kapten pilot hingga awak kabin.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)