Bima Arya Evaluasi RSUD Kota Bogor Terkait Insiden Jenazah Nyaris Tertukar

Selasa, 05 Januari 2021 - 18:50 WIB
loading...
Bima Arya Evaluasi RSUD Kota Bogor Terkait Insiden Jenazah Nyaris Tertukar
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto: Okezone/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut ada dua hasil evaluasi terhadap RSUD Kota Bogor terkait insiden jenazah pasien Covid-19 yang nyaris tertukar.

Pertama, ruang perawatan tidak boleh kosong. "Saya lihat ada dua yang harus dievaluasi pertama tidak boleh kosong. Ruang perawatan itu apalagi ada jenazahnya tetap harus ada piket," ujar Bima di Balai Kota Bogor, Selasa (5/1/2021). (Baca juga:Begini Penjelasan RSUD Bogor Terkait Jenazah Covid-19 Nyaris Tertukar)

Kemudian, terkait pemberian label kepada pasien yang meninggal dunia untuk mencegah kesalahan petugas saat mengambil pasien dari ruangan. "Kedua begitu jenazah meninggal dunia harus langsung dilabel atau diberi tag identitas agar tidak tertukar. Itu evaluasinya," katanya.

Di samping itu, RSUD Kota Bogor tengah mengalami krisis tenaga kesehatan sehingga ketika petugas forensik mengambil pasien tidak ada perawat yang berjaga dan terjadi kekeliruan.

"Itu juga (krisis tenaga kesehatan). Kenapa kosong karena banyak nakes yang terpapar Covid-19. Tenaga kesehatan yang terpapar kemudian jadi kurang. Saya minta diatasi itu kan sekarang juga lagi ada proses rekrutmen nakes oleh RSUD," ujar Bima. (Baca juga:Kisah Jenazah Covid-19 yang Nyaris Tertukar di RSUD Bogor)

Beberapa hari lalu masyarakat dihebohkan insiden jenazah pasien Covid-19 yang nyaris tertukar di RSUD Kota Bogor. Video kekecewaan keluarga beredar di WhatsApp.

Setelah insiden itu, RSUD Kota Bogor langsung meminta maaf kepada keluarga pasien. Persoalan telah selesai dan pihak keluarga hanya berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)