Pilkada Tangsel Memanas, Pendukung Paslon Nomor 1 dan 3 Mulai Gontok-gontokkan
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Suhu politik menjelang pencoblosan Pilkada Kota Tangsel pada 9 Desember 2020 kian memanas, terutama di tingkat massa arus bawah. Masyarakat mulai terkotak-kotak oleh pilihan politiknya.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Pamulang, Tangsel. Di lingkungan RW09, Kelurahan Pondok Benda, masyarakat mulai terbelah ke label nomor urut pasangan calon yang didukungnya dalam Pilkada yakni nomor 1 Muhamad-Rahayu Saraswati dan nomor 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Peran tokoh masyarakat dalam perpecahan ini pun dirasa cukup besar. Bahkan, sudah mengarah kepada intimidasi warga yang berbeda pilihan politik dengan kelompoknya. (Baca juga: Pilkada Tangsel Disinyalir Jadi Ajang Taruhan, Nilainya Capai Ratusan Juta)
Hal ini yang dirasakan Fikri (30), pemuda asal Pondok Benda. Pria yang aktif di Prabu, salah satu tim pemenangan Benyamin-Pilar ini diintimidasi.
Dia mendapat tekanan dari tokoh masyarakat sekitar yang masih tetangganya sendiri lantaran memfasilitasi pertemuan Benyamin-Pilar di lingkungan warga RT02/09.
"Jadi pada Rabu 2 Desember 2020, Prabu mengadakan pertemuan dengan Benyamin Davnie di rumah Pak Herianto di RT02/09. Sehari sebelum acara, saya diintimidasi," ujar Fikri, Jumat (4/12/2020).
Kabar tersebut awalnya disampaikan oleh anggota Prabu lainnya yakni Zaik. Dia mengaku dihubungi mantan RT02 yang bernama Ragil yang meminta agar acara Benyamin-Pilar di lingkungan itu dibatalkan.
Ragil beralasan situasi di kampungnya sedang panas oleh massa pendukung paslon nomor 1 dan 3. Ragil merupakan pendukung pasangan nomor 1.
"Ragil juga bilang jaga suasana agar tetap kondusif karena pesan Ketua RT02 Hamdani dia enggak ngizinin. Katanya takut terjadi masalah dan minta acaranya dibatalin saja. Saya minta pendapat para tokoh," kata Fikri.
Dari hasil sharing dengan tokoh masyarakat akhirnya sosialisasi Benyamin-Pilar di lingkungan RT02 tetap dilanjutkan pada besoknya dan tanpa menemui kendala.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Pamulang, Tangsel. Di lingkungan RW09, Kelurahan Pondok Benda, masyarakat mulai terbelah ke label nomor urut pasangan calon yang didukungnya dalam Pilkada yakni nomor 1 Muhamad-Rahayu Saraswati dan nomor 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Peran tokoh masyarakat dalam perpecahan ini pun dirasa cukup besar. Bahkan, sudah mengarah kepada intimidasi warga yang berbeda pilihan politik dengan kelompoknya. (Baca juga: Pilkada Tangsel Disinyalir Jadi Ajang Taruhan, Nilainya Capai Ratusan Juta)
Hal ini yang dirasakan Fikri (30), pemuda asal Pondok Benda. Pria yang aktif di Prabu, salah satu tim pemenangan Benyamin-Pilar ini diintimidasi.
Dia mendapat tekanan dari tokoh masyarakat sekitar yang masih tetangganya sendiri lantaran memfasilitasi pertemuan Benyamin-Pilar di lingkungan warga RT02/09.
"Jadi pada Rabu 2 Desember 2020, Prabu mengadakan pertemuan dengan Benyamin Davnie di rumah Pak Herianto di RT02/09. Sehari sebelum acara, saya diintimidasi," ujar Fikri, Jumat (4/12/2020).
Kabar tersebut awalnya disampaikan oleh anggota Prabu lainnya yakni Zaik. Dia mengaku dihubungi mantan RT02 yang bernama Ragil yang meminta agar acara Benyamin-Pilar di lingkungan itu dibatalkan.
Ragil beralasan situasi di kampungnya sedang panas oleh massa pendukung paslon nomor 1 dan 3. Ragil merupakan pendukung pasangan nomor 1.
"Ragil juga bilang jaga suasana agar tetap kondusif karena pesan Ketua RT02 Hamdani dia enggak ngizinin. Katanya takut terjadi masalah dan minta acaranya dibatalin saja. Saya minta pendapat para tokoh," kata Fikri.
Dari hasil sharing dengan tokoh masyarakat akhirnya sosialisasi Benyamin-Pilar di lingkungan RT02 tetap dilanjutkan pada besoknya dan tanpa menemui kendala.