PSBB Transisi, Penentuan Operasional Bioskop di Jakarta Hari Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meskipun di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) Transisi , Pemprov DKI Jakarta telah memperbolehkan bioskop beroperasi. Namun, pengelola bioskop masih bimbang.
“Besok Rabu kami rapat dengan pengelola untuk memastikan operasi,” ujar Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Bioskop Boleh Dibuka, Tetapi Harus Mematuhi Syarat-syarat Ini)
Djonny melanjutkan saat ini pihaknya masih mempertimbangkan beban operasional yang ditanggung pengusaha bila bioskop tetap beroperasi. Pasalnya pembatasan yang diberlakukan DKI Jakarta sebesar 25% dinilai tak mampu menutup operasional.
Terlebih saat ini hak cipta film di bioskop kalah berkelas bila dibandingkan dengan layanan streaming video seperti Netflix, Prime, Iflix, maupun lainnya. Dengan pembatasan itu, rugi akan terlihat.
“Makanya kita lihat dulu rapat nanti,” kata Djonny.
Terpisah, Public Relation CGV Indonesia, Hariman mengakui saat ini dibandingkan wilayah lain, hanya di DKI pembatasan penonton berlaku hingga 25%. “Kalau di wilayah lain bisa 50 persen. Jadi agak memberatkan kami di Jakarta,” katanya. (Baca juga: Begini Tahapan untuk Pengelola Bioskop agar Bisa Putar Film)
Hariman mengatakan saat ini di Jakarta sendiri belum ada satu studio pun yang buka. Hal ini karena pertimbangan beban operasional.
“Besok Rabu kami rapat dengan pengelola untuk memastikan operasi,” ujar Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Bioskop Boleh Dibuka, Tetapi Harus Mematuhi Syarat-syarat Ini)
Djonny melanjutkan saat ini pihaknya masih mempertimbangkan beban operasional yang ditanggung pengusaha bila bioskop tetap beroperasi. Pasalnya pembatasan yang diberlakukan DKI Jakarta sebesar 25% dinilai tak mampu menutup operasional.
Terlebih saat ini hak cipta film di bioskop kalah berkelas bila dibandingkan dengan layanan streaming video seperti Netflix, Prime, Iflix, maupun lainnya. Dengan pembatasan itu, rugi akan terlihat.
“Makanya kita lihat dulu rapat nanti,” kata Djonny.
Terpisah, Public Relation CGV Indonesia, Hariman mengakui saat ini dibandingkan wilayah lain, hanya di DKI pembatasan penonton berlaku hingga 25%. “Kalau di wilayah lain bisa 50 persen. Jadi agak memberatkan kami di Jakarta,” katanya. (Baca juga: Begini Tahapan untuk Pengelola Bioskop agar Bisa Putar Film)
Hariman mengatakan saat ini di Jakarta sendiri belum ada satu studio pun yang buka. Hal ini karena pertimbangan beban operasional.
(kri)