Hadapi Ancaman Banjir, Pemkot Jakpus Dorong Peran Serta Warga
loading...
A
A
A
Menurut Bayu, setiap lokasi penampungan itu harus ditandai sehingga warga tahu. “Pasang banner atau apapun itu, yang memuat informasi nama lokasi serta jumlah kapasitasnya,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa kapasitas tersebut harus 50% dari kapasitas normal, sehingga warga bisa tetap menjaga jarak.
Menanggapi soal kolaborasi dengan masyarakat, Kepala Suku Dinas Sosial, Apul Perangin-angin menyatakan bahwa selama ini sinergi sudah terjalin baik dengan kecamatan dan kelurahan.
“Akan lebih baik lagi kalau PIC yang dari masyarakat itu bisa membantu kami dalam pendistribusian makanan siap saja. Karena petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) kami juga terbatas jumlahnya,” katanya.
Sejalan dengan pernyataan Kasudin Sosial, Asisten Kesejahteraan Rakyat M. Fahmi mendorong agar Kampung Siaga Bencana diaktifkan. ( )
“Kita tahu ada beberapa Kampung Siaga Bencana yang pernah dibentuk. Setahu saya di sana ada juga dapur umum dengan perlengkapannya. Itu harus disiapkan kembali. Sehingga saat nanti dibutuhkan, kita tinggal memasok bahan bakunya saja dan bisa diolah sendiri. Kemandirian masyarakat sangat penting manakala kita harus membagi fokus,” tuturnya.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bakwan Feriza Ginting menilai kolaborasi masyarakat dapat dilakukan dalam hal pembuatan sumur resapan. “Apabila setiap rumah memiliki sumur resapan, itu bisa mengurangi run off secara signifikan,” kata Feriza.
Ia mengingatkan bahwa kapasitas tersebut harus 50% dari kapasitas normal, sehingga warga bisa tetap menjaga jarak.
Menanggapi soal kolaborasi dengan masyarakat, Kepala Suku Dinas Sosial, Apul Perangin-angin menyatakan bahwa selama ini sinergi sudah terjalin baik dengan kecamatan dan kelurahan.
“Akan lebih baik lagi kalau PIC yang dari masyarakat itu bisa membantu kami dalam pendistribusian makanan siap saja. Karena petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) kami juga terbatas jumlahnya,” katanya.
Sejalan dengan pernyataan Kasudin Sosial, Asisten Kesejahteraan Rakyat M. Fahmi mendorong agar Kampung Siaga Bencana diaktifkan. ( )
“Kita tahu ada beberapa Kampung Siaga Bencana yang pernah dibentuk. Setahu saya di sana ada juga dapur umum dengan perlengkapannya. Itu harus disiapkan kembali. Sehingga saat nanti dibutuhkan, kita tinggal memasok bahan bakunya saja dan bisa diolah sendiri. Kemandirian masyarakat sangat penting manakala kita harus membagi fokus,” tuturnya.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bakwan Feriza Ginting menilai kolaborasi masyarakat dapat dilakukan dalam hal pembuatan sumur resapan. “Apabila setiap rumah memiliki sumur resapan, itu bisa mengurangi run off secara signifikan,” kata Feriza.
(mhd)