Seminggu Jebolnya Pintu Air Situ Parigi, Air Masih Mengalir Deras

Selasa, 22 September 2020 - 17:44 WIB
loading...
Seminggu Jebolnya Pintu...
Pintu air peninggalan Belanda di Situ Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jebol diterjang air. Foto: Hasan Kurniawan/SINDOnews
A A A
TANGERANG - Pintu air peninggalan Belanda di Situ Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) , jebol diterjang air. Sejak jebol seminggu lalu, tanggul itu masih diperbaiki.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, tampak pintu air yang jebol sepanjang 3-4 meter dengan tinggi sekira 8 meter. Air yang berwarna hitam pekat, mengalir deras dari jebolan. Aromanya sangat bau, bagai air got.

Dari dua unit mobil beko yang diterjunkan, hanya satu yang sedang dioperasikan. Sedang sejumlah pekerja tampak memasang kayu-kayu pancang di depan pintu yang jebol. ( )

Husen (65), salah seorang warga sekitar di lokasi mengatakan, pintu air yang dibuat sejak zaman Belanda itu sudah beberapa kali mengalami renovasi. Namun, karena termakan usia, pintu air banyak yang bolong.

"Pintu air yang lama yang masih ada, ini yang baru. Kan kemarin ditambahin. Jadi ada dua pintu air. Yang jebol yang bikinan pintu air yang renovasi," kata Husen kepada SINDOnews di Situ Parigi, Selasa (22/9/2020).

Husen mengaku sangat mengenal kawasan Situ Parigi. Situ ini, tempat bermainnya saat kecil. Di bawah pintu air, sering digunakan warga untuk memandikan kerbau-kerbaunya. ( )

"Kemarin hujan deras bangat. Emang sudah bocor-bocor. Sempat ditinggiin juga, kan tanah sempat kegerus. Kalau itu tambahan semen buat bertahan. (Situ Parigi) ini dari zaman Belanda. Makanya enggak apaapa. Kuat," katanya.

Akibat jebolnya pintu air, permukaan air situ tampak kering. Meski demikian, air cukup deras mengalir jauh ke Kali Angke. Sepanjang sungai pun tampak kering, banyak sampah.

Sementara pengerjaan turap di sekeliling situ, hingga kini masih belum rampung. Lumpur yang cukup dalam diduga membuat pengerjaan turap berjalan lambat. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim penghujan.

"Jebolnya ada seminggu yang lalu, waktu hujan banyak. Bawah mah enggak banjir, ini kan buangannya jauh ke Kali Angke. Inikebanyakan sampah yang kebawa," jelasnya.

Masih tingginya permukaan air membuat perbaikan bendungan sulit. Para pekerja pun tampak membendung air dengan kayu-kayu, dan membuat jalan air dengan cara menghancurkan sisi kanan bendungan itu.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)