Tekan Pencemaran Udara, Wali Kota Bogor Ajak Warganya Gunakan Sepeda

Selasa, 29 Oktober 2019 - 22:01 WIB
Tekan Pencemaran Udara, Wali Kota Bogor Ajak Warganya Gunakan Sepeda
Tekan Pencemaran Udara, Wali Kota Bogor Ajak Warganya Gunakan Sepeda
A A A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendorong warganya menggunakan sepeda dalam beraktivitas dan meningkatkan gerakan penghijauan. Perubahan iklim akibat polusi transportasi harus mulai diantisipasi.

"Ke depan, Pemerintah Kota Bogor akan fokus untuk menekan polusi pencemaran udara pada aspek transportasi. Untuk itu, transportasinya harus ramah lingkungan, mulai dari bahan bakarnya, mengurangi kendaraan pribadi dengan mendorong warga agar mau naik sepeda, dan menambah serta meningkatkan gerakan-gerakan penghijauan, lubang biopori dan lainnya," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dalam acara The 409th Symposium on Sustainable Humanosphere and The 9th International Symposium on Sustainable Humanosphere di Hotel Grand Savero, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Menurut Arya, Pemkot Bogor sejak beberapa tahun belakang sudah melakukan pengurangan polusi udara yang disebabkan transportasi. Seperti menerapkan angkot ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bakar gas pada beberapa angkot. Ke depan bus pengganti angkot harus ramah lingkungan. "Bisa menggunakan gas atau listrik," katanya. (Baca juga: Nikmati Fasilitas BukaBike, Warga Bogor Bisa Pinjam Sepeda Gratis)

Kepada semua peserta simposium yang merupakan para pakar, profesional, peneliti, dan akademisi dari berbagai bidang disiplin ilmu yang berasal dari berbagai negara, Bima juga menjelaskan upaya Pemkot dalam menguatkan tiga identitas Kota Bogor sebagai Heritage City, Smart City dan Green City.

"Begitu banyak tantangan yang dihadapi Kota Bogor, mulai dari pertumbuhan populasi, transportasi hingga lingkungan hidup. Hal pertama yang saya coba implementasikan setelah dilantik adalah memperbaiki ruang terbuka publik, membangun dan renovasi taman, memperbaiki kualitas pedestrian, jogging track dan yang lainnya," terangnya.

Semua hal tersebut ditujukan bukan hanya untuk mempercantik Kota Bogor atau meningkatkan kesehatan warga, namun juga meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD) Kota Bogor.

Dalam merespons persoalan yang ada, termasuk lingkungan hidup, Pemkot Bogor melakukan berbagai cara. Salah satunya memaksimalkan perkembangan teknologi dengan menunjuk juru bicara (jubir) digital di setiap perangkat daerah, mulai dari lurah, camat hingga dinas, dengan membuat akun sosial media.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Enny Sudarmonowati menyatakan, pertumbuhan populasi adalah salah satu tantangan multidimensi yang paling serius, kompleks, dan dilematis yang harus dihadapi oleh manusia sendiri di abad ini.

"Meningkatnya jumlah populasi berarti semakin banyak aktivitas manusia yang memicu pemanasan global yang mempengaruhi perubahan cuaca menjadi lebih ekstrem. Kegiatan-kegiatan manusia yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber energi dari bahan bakar fosil, penebangan hutan dan perubahan penggunaan lahan melepaskan lebih banyak emisi gas rumah kaca ke udara, terakumulasi di atmosfer dan akhirnya membuat bumi lebih panas," ungkapnya.

Ia menegaskan, tidak ada negara yang dapat mengantisipasi tantangan ini sendirian. Sebab ini terkait erat dengan aspek pendirian politik, rencana pembangunan, pilihan teknologi, kondisi sosial ekonomi, dan perjanjian internasional. "Pilihan kebijakan yang cerdas dapat memberikan manfaat ekonomi, kesehatan, dan lingkungan," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4108 seconds (0.1#10.140)