Kondisi Sejumlah JPO di Jakarta Barat Mengkhawatirkan, Rawan Dilintasi

Rabu, 07 Agustus 2019 - 22:03 WIB
Kondisi Sejumlah JPO di Jakarta Barat Mengkhawatirkan, Rawan Dilintasi
Kondisi Sejumlah JPO di Jakarta Barat Mengkhawatirkan, Rawan Dilintasi
A A A
JAKARTA - Kondisi sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) di wilayah Jakarta Barat dinilai memprihatinkan. JPO ditemukan dalam kondisi rusak parah sehingga rawan untuk dilintasi.

Pantauan SINDOnews di kawasan Jalan Tubagus Angke, Grogol Petamburan, misalnya, JPO terlihat sangat mengenaskan dengan banyak lubang menganga. Di JPO ini keretakan dan karat terlihat di sejumlah titik mulai dari anak tangga, tiang pembatas, hingga pijakan atau lantai yang terbuat dari plat border.

Bahkan, beberapa bagian dari pijakan JPO sudah bolong dan mengelupas sehingga sangat bahaya apabila terinjak pejalan kaki. Belum lagi beberapa baut di pijakan telah lepas sehingga alas JPO mengeluarkan bunyi saat diinjak. Kondisi ini tentunya membahayakan para pejalan kaki yang melintas di fasilitas umum tersebut.

Bgi para pejalan kaki yang ingin menyeberang di Jalan Tubagus Angke, tidak ada pilihan lain selain melintas di JPO tersebut, lantaran kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut cukup kencang.‎ Pejalan kaki yang melintas pun harus berhati-hati dalam melangkah agar tidak menginjak bagian alas JPO yang sudah lapuk dan bisa jebol seketika.

Terlebih pada malam hari kondisi JPO yang tidak dilengkapi penerangan membuat pejalan kaki makin riskan saat melintas. "Ya, tentu sangat berbahaya, takutnya pas kita lagi lewat ternyata jebol karena kondisinya sudah enggak layak," kata Irma, pejalan kaki yang melintasi JPO tersebut, Rabu (7/8/2019).

Irma menyebut kondisi JPO itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan. Selama itu pula belum ada perbaikan yang dilakukan dari instansi terkait. "Ini sudah lama kondisinya begini, lihat saja sudah pada karatan dan berlubang. Kalau bisa diperbaiki secepatnya, jangan nunggu ada korban," ucapnya.

Kondisi tak jauh beda ditemukan di JPO jembatan gantung, Jalan Daan Mogot, Cengkareng. Setelah ditabrak kendaraan pada 2017 lalu, JPO di kawasan itu tak kunjung diperbaiki. Alhasil penyebarangan menggunakan Transjakarta tak menggunakan JPO. Keselamatan penumpang pun terancam mengingat setiap harinya ribuan orang naik turun Transjakarta di sana.

Di kawasan itu juga tidak ada pelican cross sehingga sangat mengancam pejalan kaki yang menyeberang. Tabrakan beruntun juga kerapa terjadi di kawasan itu. “Kebanyakan sepeda motor yang jadi korban tabrakan beruntun,” kata Sugih, penjualan minuman di kawasan itu.

Setiap harinya memang terdapat dua petugas Transjakarta yang berjaga hingga malam hari. Mereka membantu penumpang menyeberang dari sela-sela jalur busway selebar kurang dari semeter. Tiupan pluit kerap dibunyikan penjaga halte agar kendaraan mau berhenti. Sekalipun terdapat petugas, namun hal itu tak membuat warga berani. Tak ada zebra cross maupun lampu berhenti membuat warga ketakutan.

Catur, petugas Transjakarta mengungkapkan, setiap harinya ada sekitar 1.000 orang yang melintas di jalan jembatan gantung. Dengan kondisi tanpa JPO dan pelican cross, catur mengakui cukup ketakutan tertabrak kendaraan. “Kalau yang nyebrang mah masih banyak, jadi kelihatan. Makanya kita bantu,” kata Catur.

Sementara itu, JPO Daan Mogot KM 12,8 yang sebelumnya rusak parah, kini telah mendapatkan perbaikan dari Seksi Pemeliharaan Bina Marga DKI Jakarta. Namun perbaikan hanya meliputi penambalan bagian alas jembatan yang rusak, bukan mengganti keseluruhan alas jembatan. Padahal, alas jembatan itu apabila dilalui sudah cukup lapuk di beberapa sisi dan banyak mur yang hilang sehingga berbunyi apabila terinjak.

Bekas tambalan itu terlihat jelas lantaran dicat ulang sehingga kontras dengan bagian yang tak ditambal. Siang tadi, pejalan kaki sudah dapat melintas di JPO itu meskipun pengecetan masih berlangsung. "Ini sudah dari semalam. Sudah selesai penambalannya, tinggal dicat saja. Palingan besok juga sudah selesai," kata salah satu petugas Seksi Pemeliharaan Bina Marga DKI Jakarta yang sedang mengecat tiang jembatan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap sejumlah JPO yang rusak. Soal jumlahnya Hari enggan merinci. Terhadap JPO yang rusak, pihaknya telah membentuk satgas untuk melakukan penyisiran. Pembenahan sementara tengah dilakukan agar JPO bisa digunakan kembali. “Intinya agar tidak membahayakan pejalan kaki,” ucapnya.

Adapun terhadap JPO jembatan gantung yang kini belum terbangun, Hari mengatakan masih dalam proses pengerjaan. Pembuatan pondasi tengah dilakukan agar JPO itu bisa kembali terpasang. “Intinya kalau yang jembatan gantung itu kita bongkar total tuh. Sekarang lagi bangun fisik, progres 10 persen. Nanti sudah selesai fondasi langsung konstruksi. Ditargetkan Oktober, November selesai," tegas Hari.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6281 seconds (0.1#10.140)