Dikabarkan Hilang, Ini Kronologi Penemuan Mayat Bocah SD di Bak Mandi

Rabu, 03 Juli 2019 - 13:05 WIB
Dikabarkan Hilang, Ini Kronologi Penemuan Mayat Bocah SD di Bak Mandi
Dikabarkan Hilang, Ini Kronologi Penemuan Mayat Bocah SD di Bak Mandi
A A A
BOGOR - Sebelum ditemukan tak bernyawa di dalam bak mandi rumah kontrakan di Kampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Megamendung, Kabupaten Bogor, FAN (8) dikabarkan hilang sejak Sabtu 29 Juni 2019. Namun keluarga geger ternyata anaknya ditemukan sudah tewas di dalam bak mandi kontrakan milik kakek korban.

Paman Korban Agus Budiono mengungkapkan, sebelum dikabarkan hilang, ada yang melihat FAN sempat mengetuk pintu kamar kontrakan yang dihuni pelaku. Pintu kamar kontrakan tersebut satu atap dengan rumah kakeknya.

"Jadi kontrakanya itu masih satu atap dengan rumah kakek almarhumah. Nah waktu almarhum ngetuk pintu, pihak keluarganya sekilas ngelihat," katanya kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).

Setelah itu, keberadaan korban sudah tidak diketahui lagi. Kerabat dan warga sekitar yang mengetahui kabar hilangnya korban ikut mencari mulai dari bantaran sungai, sumur, kolam ikan hingga Taman Wisata Matahari (TWM). "Sudah dicari kemana-mana, mulai dari yang terdekat sampai jauh tapi ga ketemu," katanya.

Begitu pula di hari berikutnya, pencarian anak kedua dari dua bersaudara ini tak membuahkan hasil. Keluarga korban pun mulai putus asa. "Kabar menghilangnya keponakan saya sampai menyebar kemana-mana," kata dia. (Baca Juga: Hilang Tiga Hari, Bocah SD di Bogor Ditemukan Tewas di Bak Mandi)

Penemuan jasad FAN berawal bau menyengat yang tercium di dapur rumah kakek korban pada Selasa sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa 2 Juli 2019. Mulanya, kakeknya menganggap bau itu berasal dari sisa daging ayam mentah yang lupa dibuang oleh penghuni kontrakan, yang kesehariannya berjualan bubur ayam keliling.

"Pertama yang nyium bau bangkai sepupu almarhum. Saat itu juga laporan ke kakek sama bapak si almarhum. Karena ga ada rasa curiga akhirnya diabaikan," ujarnya.

Tak lama kemudian, kakeknya mulai penasaran dan mengajak ayah korban untuk ikut mencari sumber bau bangkai tersebut ke kamar pelaku. Karena pintu kamar dalam keadaan terkunci, kakek dan ayah korban akhirnya masuk dengan cara mendobrak pintu.

Saat mendekati kamar mandi, bau bangkai semakin terasa menyengat. Begitu berada di dalam, keduanya melihat telapak kaki kanan anak kecil menyembul di dalam bak mandi yang tertutup kain dan ember.

Secara perlahan, kakeknya mengangkat ember dan membuka sehelai demi sehelai kain yang melilit pada tubuh korban. Setelah kain terlepas, ayahnya sangat terkejut bercampur syok begitu mengetahui jasad bocah yang terbungkus kain sarung itu ternyata anaknya yang sempat hilang sejak Jumat lalu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4772 seconds (0.1#10.140)