Tiga Posko Kesehatan Disiagakan di Jalur Mudik Kota Bekasi

Jum'at, 24 Mei 2019 - 00:23 WIB
Tiga Posko Kesehatan Disiagakan di Jalur Mudik Kota Bekasi
Tiga Posko Kesehatan Disiagakan di Jalur Mudik Kota Bekasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyiapkan tiga posko kesehatan di jalur mudik wilayah setempat. Selain membuka posko mudik, Dinas Kesehatan juga menyiagakan dokter dan perawat di posko kesehatan tersebut.

Rencananya, posko kesehatan ini mulai dioperasikan pada H-8 lebaran. Ketiga posko mudik tersebut dibangun di Stasiun Kereta Api Kota Bekasi Jalan Djuanda, Mega Bekasi City di Jalan Ahmad Yani dan Terminal Induk Kota Bekasi di Jalan Djuanda.”Posko dibuka sejak H-8 (29/5/2019) sampai H+7 (12/6/2019) mendatang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati pada Kamis (23/5/2019).

Menurut Tanti, di setiap posko terdapat seorang dokter, perawat dan pengemudi ambulans serta obat-obatan. Mereka bertugas dibagi dengan tiga shift yang bersiaga selama 24 jam penuh. Namun bila diperlukan penanganan khusus, maka akan dilakukan rujuk ke RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

Tanti menjelaskan, posko kesehatan dibangun di tiga titik itu karena berada di lintasan mudik. Dengan demikian, pemudik tidak akan kerepotan mencari balai kesehatan bila kondisinya memburuk ketika berkendara menuju arah timur.
Selain posko kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga menyiagakan puskesmas. Ada tiga puskesmas yang memiliki konsentrasi cukup tinggi karena berada di lintasan mudik yakni, Puskesmas Bantar Gebang di Jalan Raya Narogong, Puskesmas Pondok Gede di Jalan Raya Jatiwaringin dan Puskesmas Karangkitri di Jalan Chairil Anwar.

Tanti menegaskan, semua layanan kesehatan itu dilarang menolak pasien miskin. Apalagi mereka warga Kota Bekasi yang dibekali kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan. "Pelayanan juga harus diberikan kepada pemudik yang mengalami kecelakaan lalu lintas," ujar Tanti.

Untuk mengantisipasi pasien rujukan, lanjut dia, dokter dan perawat tetap masuk hingga hari Lebaran di RSUD Kota Bekasi. Bahkan petugas kesehatan seperti dokter dan perawat disiagakan di posko mudik yang tersebar di wilayah setempat. Bukan hanya petugas, stok obat dan ambulans juga disiagakan.

Sementara itu, pemerintah daerah mewaspadai empat jenis penyakit yang rawan dialami para pemudik. Selain menyediakan obat-obatan, dinas setempat juga mengimbau agar pemudik menjaga stamina dan kebersihan badan selama mudik. Sebab, penyakit ini selalu ditemukan dalam musim mudik lebaran.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan, keluhan penyakit yang sering dialami pemudik seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dehidrasi, diare dan infeksi jamur.”Kebanyakan penyakit ini yang sering kita temukan,” katanya.

Menurutnya, penyebab dari empat jenis penyakit itu berbeda-beda. Untuk penyakit ISPA disebabkan cuaca ekstrem terutama saat siang hari dan paparan debu di jalanan. Karena itu, pemudik terutama pengendara sepeda motor diwajibkan menggunakan masker saat berkendara Kemudian untuk dehidrasi bisa terjadi karena kurangnya asupan air mineral.

Bila kondisi ini didiamkan, dikhawatirkan bisa terjadi peningkatan suhu tubuh secara mendadak yang mengakibatkan pingsan seketika.”Kalau lelah segera beristirahat dan bawa bekal yang sehat serta cukup, jangan lupa juga minum air mineral yang cukup. Jika ini tidak dilakukan sangat berbahaya dalam berkendara jarak jauh,” ungkapnya.

Lalu untuk penyakit diare, kata dia, juga sangat rentan dialami para pemudik. Penyebabnya karena makanan yang dikonsumsi atau tangan yang kurang higienis, sehingga bakteri e-coli mudah masuk ke saluran pencernaan. Bahkan bila tidak ditangani dengan baik, bisa mengakibatkan demam dan sakit perut yang berkepanjangan.

Terakhir, penyakit infeksi jamur. Jenis penyakit ini paling sering terjadi pada bagian organ intim. Celana yang basah akibat keringat selama perjalanan, membuat bagian pangkal paha menjadi lembab. Kondisi lembab inilah yang berpotensi timbulnya jamur. Tidak hanya itu, penggunaan kloset jenis duduk di toilet umum juga berpotensi penularan penyakit jamur.

Sebaiknya, pemudik mencari toilet jenis jongkok bila hendak buang air besar. Namun bila terpaksa menggunakan toilet duduk, maka bersihkan bagian duduk kloset menggunakan sabun terlebih dahulu. Setelah itu, pemudik bisa menggunakannya dan jangan lupa membersihkan kembali organ intimnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8240 seconds (0.1#10.140)