Waspada! Aksi Penipuan dengan Modus Lowongan Pekerjaan Marak di Medsos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi penipuan dengan modus penawaran lowongan kerja bodong marak di media sosial (medsos). Modus penipuan tersebut diungkap oleh akun Instagram @bennix.official.
Dalam unggahannya, pemilik akun menampilkan Roy Shakti yang memaparkan cara pelaku penipuan dalam menjerat korbannya. ”Rata-rata skema ponzi-skema ponzi itu berkedok lowongan kerja. Jadi lowongan kerja bodong,” ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Para pelaku biasanya broadcast menawarkan pekerjaan kepada korbannya. ”Lo mau enggak kerja di tempat gw di Lazada, di apa-di apa lo cuman jadi buzzer jadi naikin rating dia, cuma ngelike sosmed. Nanti dapat duit,” katanya.
Awalnya, pelaku akan mentransfer sejumlah uang kepada korbannya. Setelah korbannya terbujuk, selanjutnya pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang jika ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. ”Lo naruh duit sekian, dapat tugas yang ini, hasilnya lebih gede,” tuturnya.
Untuk menghindari jadi korban penipuan tersebut, pemilik akun menyarankan agar masyarakat yang mendapatkan broadcast tawaran kerja untuk segera menghapus nomor kontaknya.
Baca Juga: Hati-hati Lowongan Kerja Palsu, Cermati 6 Ciri Ini
“Teman-teman yang mendapatkan WhatApps seperti itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah delete kontak itu, blok nomornya dan jangan klik link apa pun. Karena begitu klik link-nya lo bisa kena virus,” tegasnya.
Kedua, jika sudah menjadi member apabila mencium bau-bau busuk akan dijebak sebaiknya keluar. ”Riilnya beneran ditransfer sekali, dua kali yang ketiga lo yang disuruh transfer ke mereka supaya dapat gaji lebih banyak. Gaji lebih banyak dalam artian lo bakal dapat duit lebih banyak per likes nya,” katanya.
Dia menyebut tidak ada pekerjaan buka rekrutmen menjadi karyawan Shopee, Tokopedia, dan Lazada tapi tugasnya likes-likes bisnis orang.
”Itu enggak masuk akal, jadi karyawan bukan. Kalau lo jadi karyawan dah dapat BPJS dong. Terakhir, kenapa lo yang harus bayar ke mereka. Itu yang harusnya men-trigger otak lo, logikanya kan gw kerja sama orang, gw yang dapat uang dongs kenapa gw yang harus setor duit. Ini ma mirip-mirip investasi bodong, atau money game,” ucapnya.
Dalam unggahannya, pemilik akun menampilkan Roy Shakti yang memaparkan cara pelaku penipuan dalam menjerat korbannya. ”Rata-rata skema ponzi-skema ponzi itu berkedok lowongan kerja. Jadi lowongan kerja bodong,” ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Para pelaku biasanya broadcast menawarkan pekerjaan kepada korbannya. ”Lo mau enggak kerja di tempat gw di Lazada, di apa-di apa lo cuman jadi buzzer jadi naikin rating dia, cuma ngelike sosmed. Nanti dapat duit,” katanya.
Awalnya, pelaku akan mentransfer sejumlah uang kepada korbannya. Setelah korbannya terbujuk, selanjutnya pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang jika ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. ”Lo naruh duit sekian, dapat tugas yang ini, hasilnya lebih gede,” tuturnya.
Untuk menghindari jadi korban penipuan tersebut, pemilik akun menyarankan agar masyarakat yang mendapatkan broadcast tawaran kerja untuk segera menghapus nomor kontaknya.
Baca Juga: Hati-hati Lowongan Kerja Palsu, Cermati 6 Ciri Ini
“Teman-teman yang mendapatkan WhatApps seperti itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah delete kontak itu, blok nomornya dan jangan klik link apa pun. Karena begitu klik link-nya lo bisa kena virus,” tegasnya.
Kedua, jika sudah menjadi member apabila mencium bau-bau busuk akan dijebak sebaiknya keluar. ”Riilnya beneran ditransfer sekali, dua kali yang ketiga lo yang disuruh transfer ke mereka supaya dapat gaji lebih banyak. Gaji lebih banyak dalam artian lo bakal dapat duit lebih banyak per likes nya,” katanya.
Dia menyebut tidak ada pekerjaan buka rekrutmen menjadi karyawan Shopee, Tokopedia, dan Lazada tapi tugasnya likes-likes bisnis orang.
”Itu enggak masuk akal, jadi karyawan bukan. Kalau lo jadi karyawan dah dapat BPJS dong. Terakhir, kenapa lo yang harus bayar ke mereka. Itu yang harusnya men-trigger otak lo, logikanya kan gw kerja sama orang, gw yang dapat uang dongs kenapa gw yang harus setor duit. Ini ma mirip-mirip investasi bodong, atau money game,” ucapnya.